Jogja
Kamis, 19 Juni 2014 - 03:47 WIB

KISAH RELAWAN PMI GUNUNGKIDUL : Wasesa Rela Sakit Demi Kemanusiaan

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wasesa ketika memeriksakan diri ke Puskesmas Tepus Gunungkidul, Selasa (17/6/2014). (Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)

Menjadi seorang relawan memerlukan komitmen yang tinggi untuk bergerak di bidang kemanusiaan. Bahkan, ketika sakit pun masih nekad berjuang demi aksi kemanusiaan. Berikut laporan wartawan Harian Jogja, Kusnul Isti Qomah.

Dengan suara serak-serak basah dan sesekali terbatuk-batuk, Wasesa menggulung selang dengan telaten. Wasesa merupakan salah satu relawan PMI Gunungkidul yang tengah aktif melakukan program adopsi air bersih di Desa Purwodadi, Tepus.

Advertisement

Wasesa bahkan harus memeriksakan kesehatannya ke Puskesmas Tepus. Tekanan darahnya hanya 90/60 mmHg. Ia pun menderita deman, flu dan batuk. Dokter yang memeriksanya sampai merasa simpati. Dokter di Puskesmas Tepus pun tak mau dibayar.

Wasesa harus meminum tiga jenis obat. Namun ia tetap nekad menjalankan tugasnya mendampingi pengedropan air bersih kepada warga kurang mampu.

“Membantu warga membuat hidup saya lebih berguna. Saya tidak mau kalah dengan penyakit,” ujar dia, Selasa (17/6/2014).

Advertisement

Usai dropping air, Wasesa tak lupa meminum obatnya setelah makan. Ia pun berusaha menuruti petunjuk dokter untuk memperbanyak minum air putih. Ia juga menahan diri untuk tidak mimum minuman dingin meskipun cuaca sangat terik.

“Demi kemanusiaan saya harus lekas sembuh. Kalau saya sakit bagaimana saya bisa melancarkan program ini,” sambung dia.

Sesekali Wasesa menggelengkan kepalanya ketika pusing melanda. Ia tampak berusaha menahan rasa tak enak pada tubuhnya. Ia sadar betul tubuhnya tengah protes dan meminta waktu untuk istirahat.

Advertisement

Namun, Wasesa seolah-olah sedang membuat tubuhnya agar mau berkompromi. Ia mencoba merayu tubuhnya agar bisa diajak untu meneruskan kegiatan kemanusiaan.

“Melihat wajah orang-orang tidak mampu yang dipenuhi senyum setelah mendapatkan air bersih, menjadi penyemangat saya,” ujar dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif