Harianjogja.com, BANTUL–Sarana infrastuktur pendidikan di Bantul masih saja ada yang memprihatinkan. Gedung SMK Pariwisata yang terletak di Jalan Parangtritis, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro kondisinya rusak cukup parah.
Gedung Sekolah Kejuruan Tata Busana dan Usaha Perjalanan Wisata yang berada di jalur pariwisata Bantul tersebut terlihat banyak bagian bangunan retak dan berlobang. Yang mengerikan, ruang praktik tata busana kini sudah ambrol dan mengancam keselamatan siswa dalam melaksanakan kegiatan belajar.
Ketua Dewan Sekolah SMK Pariwisata Suharto menjelaskan ruang yang kondisinya sangat parah terpaksa dikosongkan. Siswa terpaksa memanfaatkan gudang. SMK ini menggunakan bangunan gedung yang sebelumnya merupakan gedung SMK Tri Praja Bantul yang didirikan sejak 1976 melalui program pemerintah bernama inpres dan sampai saat ini belum pernah tersasar program rehap perbaikan gedung.
“Padahal sudah berkali-kali kami usulkan dengan pengajuan proposal tapi belum ada tindak lanjut,” katanya belum lama ini.
Suharto mengatakan, pihaknya tidak mungkin memungut biaya dari peserta didik untuk biaya rehap bangunan tersebut karena pasti hanya akan mengundang masalah. Terlebih, dari catatan pihak sekolah banyak siswa sekolah ini nunggak membayar SPP sebesar Rp75.000 per bulan. Masih menurut pihak sekolah, di SMK Pariwisata ini terdapat 29 anak untuk kelas X, 19 siswa duduk di kelas XI 1dan 21 anak di kelas XII.
Kepala Desa Sidomulyo Edi Murjito yang juga Wakil Dewan Sekolah berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul bisa meninjau kondisi sekolah dan dapat memprioritaskan meraih program rehabilitasi setiap tahun. Dari perhitungan sementara dibutuhkan sekitar Rp300 juta untuk kebutuhan rehap lima ruang kelas.