News
Rabu, 18 Juni 2014 - 14:10 WIB

KAMPANYE HITAM CAPRES : Belum Selesai “Obor Rakyat”, Jokowi Diserang Lewat Buku

Redaksi Solopos.com  /  Jafar Sodiq Assegaf  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tampilan buku Riset Fakta Hitam Jokowi Kacung Neolib dan Trisakti Gadungan yang diunggah di twitter (twitter)

Solopos.com, JAKARTA – Belum selesai kampanye hitam capres Jokowi lewat Tabloid Obor Rakyat, kini sebuah buku berjudul Riset Fakta Hitam Jokowi Kacung Neolib dan Trisakti Gadungan muncul. Isinya tak jauh beda, namun dikemas lebih panjang.

Buku yang berisi kampanye hitam terhadap pasangan capres-cawapres Jokowi-JK itu mencantumkan penerbit Muda Marhaen Nasional (AMMN) dan dikirimkan ke sejumlah media massa. Namun seperti dilansir Detik, Rabu (18/6/2014), buku tersebut tidak mencantumkan alamat kantor penerbit, tetapi hanya alamat email revolusimarhaen@yahoo.com dan marhaenbangkit@gmail.com. Buku itu berisi lima judul artikel dengan dua kutipan berita online yang menyudutkan capres Jokowi.

Advertisement

Daftar isi buku itu meliputi artikel berjudul Publik Terkecoh…!!; Ada Drakula Neolib di Balik Penampilan Sederhana Jokowi; Katanya Berhenti Berutang? Kenyataannya Menimbun Utang Luar Negeri; Katanya Membangun Dengan Kemandirian, Nyatanya Bergantung pada Dominasi Modal Asing; Katanya Pro Industri Nasional, Nyatanya Impor Untungkan Industri Asing; dan Sang Trisakti Gadungan Itu Bernama Jokowi.

Dilansir Liputan6.com, Rabu, Politisi PDIP, Eva Kusuma Sundari, pun menyesalkan munculnya buku kampanye hitam itu. “Kami sangat menyesalkan cara-cara fitnah seperti itu, ini bukan pendidikan yang baik untuk masyarakat kita dalam berpolitik,” kata juru bicara JKW4P tersebut.

Menurut Eva, AMMN bukan merupakan organisasi massa resmi di bawah PDIP. “Ini menjadi problem utama bagi kami, yakni kampanye hitam, cara-cara yang tidak bermartabat untuk meraih kemenangan, sangat tidak sehat,” ujar Eva.

Advertisement

Selama ini, pihaknya tidak pernah membalas atau menyerang balik kubu lain dengan kampanye hitam, tetapi hanya mengklarifikasi isu yang beredar di masyarakat. “Kami bahkan sampai harus menerbitkan buletin untuk mengklarifikasi isu yang ada di Obor Rakyat.”

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif