Jogja
Selasa, 17 Juni 2014 - 03:30 WIB

Gunungkidul Kembangkan Ternak Kambing Bligon

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kambing Bligon (bppmenlu.blogspot.com)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Kontur geografis Gunungkidul sangat cocok untuk pengembangan usaha kambing blasteran peranakan etawa (PE) dengan kambing lokal.

Kepala Bidang Bina Usaha Dinas Peternakan Gunungkidul, Sukandi, mengatakan persilangan antara peranakan kambing etawa dan kambing lokal dikenal di masyarakat dengan sebutan kambing bligon.

Advertisement

Kambing blasteran ini dinilai potensial karena selain bentuk yang lebih gagah, dari sisi daging, kambing jenis ini juga memiliki kuallitas lebih unggul. Dari sisi nilai jual, kambing-kambing ini memiliki harga yang lebih tinggi.

“Saat ini populasi kambing dan domba yang ada mencapai 255.000 ekor. Kami [Dinas Peternakan] akan terus dorong agar warga mau mengembangkannya. Termasuk prospek bisnis yang cerah,” katanya kepada Harian Jogja di sela-sela acara penilaian kelayakan Kelompok Wanita Ternak (KWT) Wanita Lestari Nglipar maju tingkat DIY, Senin (16/6/2014).

Dia menjelaskan, pengembangan ternak difokuskan untuk pembibitan. Usaha ini dinilai lebih produktif dan prospektif, karena ternak-ternak tersebut hanya dipelihara selama satu tahun. Setelahnya, kambing-kambing itu dapat dijual.

Advertisement

“Dalam pengembangannya ada beberapa jenis, di antaranya pembibitan, penggemukan dan pemotongan. Namun, kami lebih fokus pada pembibitan,” sebut Sukandi.

Salah satu upaya untuk meningkatkan populasi ternak kambing dilakukan dengan mengembangkan kelompok-kelompok ternak di seluruh wilayah kecamatan. Masing-masing kelompok akan dibina dan didampingi dinas.

Anggota Tim Penilai Lomba Kelompok Peternakan Kambing tingkat DIY Gde Suparta menyatakan perlombaan merupakan agenda rutin yang digelar Dinas Pertanian DIY. Harapannya, kegiatan ini mampu memacu semangat para peternak untuk mengembangkan usahanya lebih giat lagi.

Advertisement

KWT Wanita Lestari akan bersaing dengan empat kelompok di DIY lainnya. Nantinya, pemenang akan mewakili DIY untuk maju di lomba ini di tingkat nasional.

“Kami sedang dalam proses penilaian, nantinya kami akan mengunjungi lokasi lain sebelum menentukan siapa pemenang di tingkan provinsi,” katanya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif