News
Senin, 16 Juni 2014 - 07:40 WIB

HASIL UN 2014 : Ngeyel, Siswa Tetap Adakan Konvoi Kelulusan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan siswa SMP di Kecamatan Saptosari, siap melakukan konvoi kendaraan sebagai cara untuk merayakan kelulusan. Sabtu (14/6/2014). (David Kurniawan)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL– Imbauan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Gunungkidul agar kelulusan siswa SMP tidak melakukan konvoi diabaikan sejumlah siswa di Kecamatan Saptosari dan Panggang, Gunungkidul.Puluhan siswa tetap nekat melakukan konvoi kendaraan bermotor untuk merayakan kelulusan.

Kepala Disdikpora Gunungkidul Sudodo beralasan larangan siswa-siswi untuk tidak melakukan konvoi dikarenakan belum memiliki kelengkapan surat berkendara. Jadi, perayaan kelulusan SMP, tiap siswa dilarang untuk melakukan konvoi sebagai bentuk luapan kegembiraan.

Advertisement

“Mereka kan tidak punya kelengkapan surat-surat. Jadi tidak usah bawa kendaraan, nanti kalau berurusan dengan polisi malah repot. Karena, itu menjadi urusan masing-masing,” ungkapnya.

Meski demikian, imbauan ini tak dihiraukan sejumlah siswa. Pasalnya, berdasarkan pantauan di Kecamatan Saptosari dan Panggang, puluhan siswa tetap nekat untuk melakukan konvoi kendaraan. Sabtu, sekitar pukul 10.00 WIB di depan SMP N 1 Saptosari, puluhan siswa bersiap untuk melakukan konvoi, sebagai tanda luapan kegembiraan atas kelulusan.

Tak jauh beda dengan konvoi kelulusan SMA, konvoi yang dilakukan dengan aksi corat coret seragam dan diwarnai dengan kendaraan menggunakan knalpot blombongan. Tak hanya itu, selain mereka belum cukup umur, parahnya konvoi dilakukan dengan mengabaikan keselamatan dalam berlalulintas.

Advertisement

Padahal, pihak sekolah sendiri mengaku sudah mengantisipasi, kegiatan itu dengan pengambilan pengumuman kelulusan hanya melibatkan orang tua. Sedang, untuk para siswa tidak diperbolehkan masuk, karena sekolah mengambil kebijakan meliburkannya.

“Seharunya tidak terjadi, karena seharusnya seluruh siswa libur. Kami juga hanya mengundang orang tua masing-masing murid untuk mengambil hasil kelulusan,” katanya kepada Harianjogja.com, Sabtu (14/6/2014).

Dia mengaku tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya, saat pengumuman seluruh siswa, utamanya kelas 9, diliburkan. Jadi, saat dilakukan konvoi tersebut sudah bukan menjadi wewenang sekolah. Hal yang sama, juga terlihat di Kecamatan Panggang. Meski jumlahnya lebih sedikit bila dibandingkan dengan di Kecamatan Saptosari, sejumlah siswa tetap nekat melakukan konvoi. Konvoi dilakukan, di seputaran jalan pengubung antara Panggang dan Saptosari.

Advertisement

Secara keseluruhnan, kata dia, tingkat kelulusan siswa-siswi SMP di Gunungkidul meningkat. Tahun ini hanya ada satu siswa yang dinyatakan gagal, sedang dua siswa lainnya masih dalam proses klarifikasi ulang berkaitan dengan kelulusannya. Sementara tahun lalu sebanyak 11 siswa SMP di Gunungkidul dinyatakan tidak lulus.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif