SOLOPOS.COM - Anggota Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) membubarkan konser musik yang digelar Slankers Club Solo (SCS) di arena Car Free Day (CFD) Kota Solo, ruas Jl Slamet Riyadi depan Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Minggu (15/6/2014). Pembubaran paksa tersebut mengakibatkan beberapa orang terluka. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)
Solopos.com, SOLO — Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) dan Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS), Minggu (15/6/2014) pagi, bersiteru dengan Slankers Club Solo (SCS) di arena Car Free Day (CFD) Kota Solo. Kelompok-kelompok itu menebar ketegangan kepada warga kota di depan Selter Batik Solo Trans (BST) Sriwedari, Solo, Jawa Tengah.
Informasi yang dihimpun Solopos.com di lokasi kejadian, insiden irtu berawal kala massa JAT dan LUIS menggelar long march. Dengan alasan menyambut bulan Ramadan, mereka membagi-bagikan selebaran maklumat.
Setibanya di lokasi kejadian, massa itu meminta SCS yang tengah menggelar pertunjukan musik menghentikan aktivitas. Anggota SCS, Kharirul Rahman, 22, kepada wartawan menceritakan, seusai meminta pertunjukan itu dihentikan, salah seorang peserta long march meludah ke arah penonton, yang merupakan adiknya.
“Kami diminta untuk menghentikan musik, kami langsung berhenti. Tapi malah mereka meludah ke adik saya. Saya bertanya, kenapa adik saya diludahi. Saya tidak mendapat jawaban, tapi malah dipukuli,” tutur Kharirul yang masih berdarah pada bagian mulutnya kala berkisah tentang horor di ruang publik Kota Solo itu.
Salah seorang peserta long march dalam orasinya terkait pembubaran pertunjukan musik itu menyatakan pertunjukan musik tersebut dibubarkan lantaran pengisi acara meminum minuman keras. Sontak tuduhan itu dibantah SCS selaku panitia penyelenggara. SCS memastikan seluruh pengisi acara itu tidak membawa minuman keras.