Pialadunia
Jumat, 13 Juni 2014 - 08:45 WIB

SPANYOL VS BELANDA : Spanyol Tak Terpengaruh Tradisi Start Lambat

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Pemain Spanyol Javi Martinez (Ki) jumpa pers didampingi Koke. JIBI/REUTERS/Henry Romero

Solopos.com, BAHIA— Timnas Spanyol siap menghadapi misi balas dendam Belanda ketika kedua finalis Piala Dunia 2010 itu kembali dipertemukan di laga perdana Grup B, Piala Dunia 2014 di Arena Fonte Nova, Salvador, Bahia, Brasil, Sabtu (14/6/2014) dini hari WIB.

Penggawa La Furia Roja, julukan Timnas Spanyol, menyadari Belanda akan mati-matian membayar kegagalan mereka di final empat tahun silam. Meski demikian, gelandang bertahan Spanyol, Javi Martinez, melihat jikalau pun Belanda sukses menjalankan misi balas dendamnya, itu bukan berarti La Furia Roja bakal gagal menjuarai Piala Dunia 2014 ini.

Advertisement

Seperti diketahui, Spanyol mengalami start lambat dalam dua turnamen besar yang mereka kuasai sebelumnya. La Furia Roja telat panas dengan mengalami kekalahan 0-1 dari Swiss pada  laga pembuka Piala Dunia 2010, serta hanya bermain imbang 1-1 di hadapan Krosia pada pertandingan perdana mereka di Euro 2012.

Namun, start lambat itu tidak menutup peluang Tim Matador untuk mengangkat trofi juara di akhir turnamen. Bahkan hasil tak memuaskan di laga perdana dalam dua turnamen besar itu hanya menjadi sebuah cacat kecil begitu mereka menahbiskan diri sebagai juara.

Meski tak merasa khawatir, Spanyol tetap saja mengincar kemenangan di laga perdana mereka di Brasil. “Di 2010 kami kami tunjukkan jika Anda kalah di laga pertama itu bukan berarti kiamat, namun kami tetap ingin menang di awal,” urai Martinez, dilansir Soccerway, Kamis (12/6).

Advertisement

“Untuk memenangi sebuah turnamen, Anda harus memenangi beberapa laga sebisa mungkin, namun di Piala Dunia sebelumnya kami buktikan setelah kalah di laga pertama, kami bisa mencapai akhir yang kami inginkan [juara],” sambung pemain yang bisa berperan ganda sebagai gelandang atau defender itu.

Menurut Martinez, untuk memenangi duel ulangan final Piala Dunia 2010 itu, kuncinya Spanyol harus bisa mematikan pengaruh tiga pemain De Oranje, yakni Arjen Robben, Robin van Persie dan  Wesley Sneijder. Bisa jadi resep ini dipelajari Martinez karena dirinya paham betul dengan karakter Robben yang bernaung di klub yang sama dengannya di Bayern Munich.

“Robben sangat kuat dalam serangan balik dan memanfaatkan ruang dengan sangat baik pula,” beber Martinez. (Hanifah Kusumastuti/JIBI/Solopos)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif