News
Jumat, 13 Juni 2014 - 11:35 WIB

PILPRES 2014 : "Babinsa Tak Diperlukan"

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi apel Babinsa (JIBI/Dok)

Solopos.com, JAKARTA–Menyusul adanya peristiwa pendataan preferensi pilihan warga oleh Babinsa, Aktifis Demokrasi Fadjroel Rachman menganggap keberadaan Bintara Pembina Desa saat ini tak lagi diperlukan.

Dia pun menganggap, bahwa setelah reformasi, harus ada reorganisasi dalam sistem teritorial yang ada di TNI AD. Sebab, ada beberapa satuan yang menurutnya tak lagi dibutuhkan.

Advertisement

“Yang terkait dengan problem reformasi, ketika TNI ngurus pertahanan, polri sudah ngurusin keamanan. Sebenernya Babinsa sudah tak diperlukan lagi. Tapi saat ini Babinsa dijadikan kontrol keamanan,” jelas Fadjroel saat ditemui di Jakarta, Kamis (12/6/2014).

Menurutnya, dengan reorganisasi TNI yang kini belum sempurna, akan membuka peluang bagi pihak-pihak tertentu untuk menyalahgunakan sistem teritorial demi kepentingan politik.

Oleh karena itu, aktifis ini berpendapat bahwa TNI harus merombak organisasinya, “Menurut saya, reformasi menginginkan tak ada lagi TNI dan Polri dalam lembaga pemerintah. Dan harus reorganisasi, tapi sampai saat ini belum sepenuhnya berubah.”

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif