Soloraya
Kamis, 12 Juni 2014 - 08:48 WIB

PENYEDIAAN AIR BERSIH : Pembangunan SPAM di Waduk Gajah Mungkur Dikerjakan 3 Tahun

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi waduk Gajah Mungkur (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Pembangunan proyek multi years sistem penyediaan air minum (SPAM) di Waduk Gajah Mungkur (WGM) diperkirakan dikerjakan selama tiga tahun mulai 2015-2017. Proyek SPAM itu bakal memasok air bersih di lima daerah yakni Solo, Sragen, Karanganyar, Sukoharjo dan Wonogiri.

Direktur Utama (Dirut) PDAM Giri Tirta Sari, Sumarjo, mengatakan proyek pembangunan SPAM regional itu dilakukan langsung oleh Pemerintah Pusat. Sebab, anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan proyek multi years mencapai trilyunan rupiah. “Anggaran daerah jelas tak mampu membiayai proyek SPAM regional tersebut. Proyek SPAM regional akan mencukupi pasokan air bersih di wilayah Soloraya kecuali Boyolali dan Klaten,” katanya saat ditemui wartawan di kantornya, Rabu (11/6/2014) pagi.

Advertisement

Saat ini, persiapan pembangunan proyek masih dalam tahap studi kelayakan atau feasibility study. Dalam studi kelayakan dipaparkan secara rinci gambaran proyek SPAM regional. Pemaparan studi kelayakan dilakukan berkali-kali untuk mematangkan perencanaan pengerjaan proyek SPAM regional.

Rencana pembangunan proyek SPAM regional dilakukan untuk mengantisipasi krisis air bersih pada masa mendatang terutama di wilayah Soloraya. “Tiga-empat tahun lagi diprediksi air bersih semakin langka. Nah, terobosan baru dari pemerintah membangun SPAM regional yang air bakunya diambil langsung dari WGM,” jelas dia.

Tak main-main, kapasitas produksi air proyek SPAM regional mencapai 1.100 liter/detik. Diperkirakan proyek SPAM regional mampu mencukupi kebutuhan air bersih jutaan pelanggan di wilayah Soloraya. “Kapasitas produksi air sebesar 1.100 liter/detik. Asumsinya 1 liter dapat mencukupi sekitar 100 pelanggan,” terang dia.

Advertisement

Lebih jauh, Sumarjo menjelaskan sesuai target pembangunan millennium atau Millennium Development Goals (MDGs) 2015, jumlah pelanggan air bersih di perkotaan mencapai 80 persen sementara pedesaan mencapai 60 persen. Belum lagi, pasokan air bersih dari penyediaan air minum berbasis sanitasi masyarakat (pamsimas) yang terdapat di beberapa desa.

Di sisi lain, seorang warga Kelurahan Giripurwo, Danto, meminta agar PDAM meningkatkan pelayanan air bersih terhadap masyarakat. Kualitas air bersih ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga Kota Gaplek. Tak hanya itu, instansi terkait harus menyasar wilayah pedesaan untuk meningkatkan jumlah pelanggan.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif