Soloraya
Kamis, 12 Juni 2014 - 17:50 WIB

OPERASI PENYAKIT MASYARAKAT : Polisi Sragen Ringkus 6 Pasang Tamu Hotel

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Foto Ilustrasi razia polisi di fasilitas pariwisata dengan alasan Operasi Penyakit masyarakat (JIBI/Solopos/Antara/Dok.)

Solopos.com, SRAGEN – Jajaran Polres Sragen, Kamis (12/6/2014), menyisir fasilitas penginapan di wilayah hukumnya. Sebanyak 12 orang tamu hotel yang dituduh bukan pasangan sah diringkus lalu digelandang ke mapolres setempat.

Ke-12 orang yang secara bersama-sama tepergok berada di satu kamar padahal bukan pasangan sah itu dituduh berbuat mesum. Menurut polisi, penangkapan itu dilakukan terkait dengan operasi penyakit masyarakat (pekat).

Advertisement

Kapolres Sragen AKBP Dhani Hernando melalui Kasat Sabhara Polres Sragen AKP Hartono menguraikan pihaknya membagi dua tim dalam operasi pekat tersebut. “Kami bagi dua tim untuk operasi ini. Satu tim di Gemolong sementara satu tim lagi di kota,” jelas dia saat ditemui wartawan di Mapolres Sragen, Kamis.

AKP Hartono menuturkan keenam pasangan diamankan aparat dari salah satu hotel yang ada di wilayah kota. Sementara itu, untuk operasi yang digelar di sejumlah hotel wilayah Gemolong, aparat tak menemukan pasangan mesum.

“Di salah hotel yang berada di kota kami mengamankan keenam pasangan tersebut. Sementara, operasi yang digelar di Gemolong untuk sementara kosong. Tetapi, kami mengamankan dua botol berisi miras yang dijual di salah satu warung,” ungkapnya.

Advertisement

Ditambahkannya, keenam pasangan yang diamankan aparat tak ada yang berprofesi sebagai PNS atau anggota TNI/Polri. Keenam pasangan yang diamankan langsung didata dan dilakukan pembinaan. “Rata-rata mengaku sebagai ibu rumah tangga. Untuk PNS sementara belum ada,” terang dia.

AKP Hartono berkilah operasi pekat yang digelar di fasilitas pendukung pariwisata itu digelar demi menjaga kondusivitas menjelang Ramadan serta Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 yang pemungutan suaranya dijadwalkan 9 Juli mendatang. Ditegaskannya, operasi pekat di fasilitas pariwisata semacam itu bakal rutin digelar polisi di Sragen.

Sementara itu, salah seorang perempuan yang tertangkap dalam operasi tersebut, Eka, 19, mengaku diciduk aparat di salah satu hotel di Bumi Sukowati. Saat ditanya pasangan yang menemaninya serta alasan memasuki salah satu kamar hotel, perempuan asal Situbondo tersebut hanya menangis.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif