Jogja
Kamis, 12 Juni 2014 - 13:49 WIB

Nasib Senjata Api Peninggalan PD 1 Tak Jelas

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi senjata api (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Nasib empat unit laras panjang kaliber 38 milimeter milik Pemkab Kulonprogo tidak jelas. Senjata peninggalan Perang Dunia I yang berada dalam kondisi rusak berat tersebut hanya disimpan di brankas Satpol PP Kulonprogo.

Kanit V Satuan Intelkam Polres Kulonprogo, Ipda Sarno, menuturkan senjata api milik Pemkab Kulonprogo yang rusak berat hanya akan disimpan. Alih fungsi, seperti menjadi koleksi museum, maupun penarikan senjata rusak berat ke Polda DIY harus menunggu keputusan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

Advertisement

“Kami hanya bisa melakukan pemeriksaan rutin dan pembersihan senjata secara berkala, yakni satu tahun sekali,” ujarnya seusai melakukan pemeriksaan rutin terhadap 31 unit senjata api milik Pemkab Kulonprogo di Kantor Satpol PP Kulonprogo, Rabu (11/6/2014).

Sejauh ini Kemendagri belum pernah mengeluarkan keputusan apapun terkait senjata api keluaran Amerika Serikat tersebut. Senjata tersebut, kata Sarno, juga sudah tidak bisa digunakan karena per bagiannya sudah terlepas.

Total Pemkab Kulonprogo memiliki 31 unit senjata api, yang terdiri dari 27 pistol dan empat laras panjang. Kondisi pistol masih baik dan bisa digunakan dan tersimpan di tempat yang sama. Dalam pemeriksaan amunisi senjata ditemukan enam dari 427 butir peluru dalam kondisi rusak.

Advertisement

Kasi Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kulonprogo Brengga Dipurwa, mengungkapkan pengamanan berlapis. Senjata api tersebut dahulu adalah milik Satpol PP, kini tidak lagi digunakan. Berdasarkan instruksi dari Pemerintah Pusat, Satpol PP dapat menggunakan senjata api jika kondisi darurat, misal terjadi gangguan keamanan atau kerusuhan yang sudah tidak mungkin diantisipasi dengan tangan kosong.

Kendati demikian, ia mengaku secara psikologis maupun teknis personel Satpol PP Kulonprogo belum dianggap mampu karena tidak pernah ada pelatihan dan tes khusus penggunaan senjata api.

“Bagaimana pun penggunaan senjata api tidak bisa sembarangan, ,” tandasnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif