SOLOPOS.COM - Pasangan Peserta Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2014 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla menyampaikan visi dan misi mereka saat Debat Capres-Cawapres di Jakarta, Senin (9/6/2014).(JIBI/Solopos/Antara)/Prasetyo Utomo)
Solopos.com, JAKARTA — Kubu Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK mengklaim memenangi debat perdana Pemilu Presiden 2014 yang digelar di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (9/6/2014) malam lalu.
Tim Pemenangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Romahurmuziy, menilai pasangan yang diusungnya itu berhasil menggungguli Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) dalam empat segmen dari enam segmen debat kandidat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu. Salah satu kesalahan Jokowi-JK adalah saat terlalu membanggakan dirinya sendiri.
“Dari enam segmen, skornya 4-2 untuk Prabowo-Hatta karena ketika Jokowi bilang capres dan cawapres diunggulkan karena prestasinya dan mencontohkan diri sendiri,” kata politikus yang akrab disapa Romi ini di Gedung DPR, Senayan, Selasa (10/6/2014).
Romi melihat bahwa kultur orang Indonesia lebih terbiasa dengan apresiasi dari pihak lain dibanding membanggakan diri sendiri. Selain itu, pertanyaan JK yang menyinggung persoalan HAM ke Prabowo justru menyerang balik ke kubu Jokowi-JK sendiri.
“Serangan itu justru memukul balik kubu Jokowi-JK. Saat Prabowo menjawab silakan tanya atasan langsung, kita bisa telusuri sekarang atasannya itu ada di mana,” ucap Sekjen PPP ini.
Pria yang memegang posisi sebagai Wakil Ketua Bidang Strategi di tim pemenangan Prabowo-Hatta ini menganggap bahwa jawaban-jawaban Prabowo lebih idealis dan normatif sedangkan Jokowi teknis. Sementara dari gerak-gerik, Prabowo lebih unggul.
“Dari segi gesture, terlihat lebih wibawa leadership-nya lebih muncul di diri Prabowo,” ucap Romi.
Sedangkan Tim Pemenangan Jokowi-JK, Marwan Jafar, menyebut debat capres cawapres semalam milik pasangan Jokowi-JK. Bahkan Marwan menyebut pasangan Jokowi-JK menang telak 5-0. “Lima kosong, menang Jokowi-JK,” ujar Marwan.
Marwan menjelaskan Jokowi-JK mampu menjelaskan lebih santai dan sederhana visi misi soal demokrasi dan bukan mengawang-awang seperti pasangan Prabowo-Hatta.
“Apa yang disampaikan soal demokrasi, korupsi, dan penegakan hukum sudah bagus dan mudah dipahami oleh rakyat,” terangnya. “Dia membuktikannya di Solo dan di Jakarta. Ke depan tinggal memperkuat,” imbuhnya.
Politikus PKB ini menambahkan Jokowi-JK tidak hanya seorang konsepter, tetapi juga duet yang mengerti soal lapangan karena memiliki pengalaman. “Ini pengalaman yang tidak dimiliki oleh pasangan lain,” kata Marwan. (Fitri Sartina Dewi/Tegar Arief/Sholahuddin Al Ayyubi/Nadya Kurnia/JIBI/Bisnis/Detik)