Soloraya
Rabu, 11 Juni 2014 - 20:50 WIB

AKSI PERAMPOKAN SRAGEN : Rumah dan Tempat Usaha Toko Bangunan Disatroni Perampok

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Multazam, 35, korban perampokan di rumah dan tempat usaha yang ada di Tunggulsari, Ngarum, Ngrampal, Rabu (11/6/2014) menunjukkan ventilasi rumah yang digunakan para perampok masuk ke rumah.(JIBI/Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, SRAGEN–Aksi perampokan kembali terjadi di Bumi Sukowati. Kali ini, rumah milik pengusaha toko bangunan yang berdampingan dengan tempat usaha di Tunggul Sari, Ngarum, Ngrampal disatroni perampok, Rabu (11/6/2014) dini hari.

Berdasarkan keterangan pemilik rumah sekaligus pemilik usaha, Multazam, 35, aksi perampokan terjadi sekitar pukul 03.10 WIB. Saat kejadian, Multazam bersama dua anaknya bernama Zahra, 9 dan Azna, 3,5 tidur di ruang tengah rumah tersebut.

Advertisement

“Saat itu saya tertidur setelah bepergian dari Nganjuk. Pagi itu, saya kaget tahu-tahu ada orang di sebelah saya. Saya disekap, dirangkul dan leher saya sudah dikalungi golok. Dia [perampok] bilang jangan melawan, kalau melawan kamu mati,” kata dia saat ditemui wartawan, Rabu.

Perampok kemudian mengikat kaki dan tangannya serta menutup mulutnya menggunakan lakban. Setelah itu, Multazam mengaku ditidurkan di lantai rumah dan kepalanya ditutup menggunakan bantal.  Diakuinya, selain mengalungkan golok, seorang perampok lainnya menodongkan pistol tepat di dahinya. “Itu pistol mainan atau tidak saya juga tidak tahu,“ urainya.

Saat kejadian itu, lanjut dia, seorang anaknya terbangun kemudian diperingatkan oleh perampok. “Dia bilang jangan menangis dik. Alhamdulillah anak saya tidak menangis,” tutur dia.

Advertisement

Multazam menambahkan selain dirinya, para perampok juga menyekap istrinya bernama Sumarni, 31, yang saat kejadian berada di salah satu kamar rumah bersama seorang anaknya yang berusia 1,8 tahun. Setelah melumpuhkan para penghuni rumah, para perampok tersebut lantas mengobrak-abrik almari mencari barang berharga milik korban. Selain itu, para perampok juga mengambil barang berharga lainnya yang berada di toko berdampingan dengan rumah korban.

Aksi perampokan diperkirakan terjadi sekitar 15 menit. Disampaikannya, jumlah pelaku sekitar empat orang. Beberapa perampok diketahui mengenakan topi serta jaket berwarna hitam saat aksi tersebut. Diduga, perampok memanjat tembok belakang rumah setelah memotong kawat berduri yang berada di tembok yang menjadi pembatas dengan lahan persawahan di wilayah tersebut. Perampok diperkirakan masuk ke rumah melalui ventilasi belakang rumah korban.

Dari kejadian tersebut, setidaknya perhiasan seberat 20 gram, satu unit komputer, tiga ponsel serta sejumlah uang. Kerugian diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah. “Yang dibawa uang yang tidak bisa dihitung karena untuk dagangan. Selain itu, perhiasan, komputer, tiga ponsel, perhiasan 20 gram termasuk emas dari program cat dan semen itu,” terang dia.

Advertisement

Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, melalui Kasatreskrim Polres Sragen, AKP Yohanes Trisnanto, mengungkapkan pihaknya masih melakukan penyelidikan atas aksi perampokan tersebut. Dijelaskannya, perampokan itu dilakukan lebih dari dua orang. Dalam melakukan aksi tersebut, para pelaku mengendarai sebuah mobil. “Ada tetangga korban yang melihat mereka [perampok] mengendarai sebuah mobil,” tegasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif