Jogja
Selasa, 10 Juni 2014 - 06:15 WIB

Desa Gelandangan dan Pengemis DIY akankah di Gunungkidul?

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gelandangan dan pengemis (JIBI/Harian Jogja/Gigih M Hanafi)

Harianjogja.com, JOGJA-Lokasi untuk desa mandiri atau program “Desaku Menanti” untuk gelandangan dan pengemis, awalnya ditunjuk di wilayah Panggang, Gunungkidul.

Namun Kepala Dinas Sosial DIY Untung Sukaryadi, Senin (9/6/2014) mengungkapkan wilayah tersebut hanya mampu menampung sekitar 40 kepala keluarga dan sekarang masih menunggu legal formalnya. Sementara dana penanganan gepeng dari Kementerian Sosial harus dibelanjakan pada 2014.

Advertisement

Untung mengatakan, tanah Sultan Grond (SG) untuk desa gelandangan dan pengemis sebagai alternatif lain dari Sultan. Ia mencatat sekarang ini ada sekitar 500 gepeng. Tapi tidak semua gepeng difasilitasi di desa mandiri tersebut. Syaratnya adalah gepeng yang sudah berkeluarga dan usia produktif.

Untuk menentukannya, Dinsos akan melakukan assesment. Mereka yang menyandang psikotik akan ditaruh di Rumah Sakit Ghrasia. Sedangkan, yang sudah berusia lanjut ditempatkan di panti jompo dan anak-anak diarahkan ke rumah perlindungan anak.

Adapun yang diketahui bukan warga Jogja, bakal dibina dan selanjutnya dipulangkan ke tempat asalnya.

Advertisement

Untung menjelaskan, mereka yang ditempatkan di desa mandiri akan diberikan pendampingan minimal dua tahun berupa usaha ekonomi produktif. Kementerian Sosial juga akan terlibat dalam pemberian bahan baku perumahan dan sarana usaha,sedangkan pemerintah kabupaten berkewenangan dalam penyedian fasilitas air bersih dan lain sebagainya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif