Soloraya
Senin, 9 Juni 2014 - 04:41 WIB

HUT CFD SOLO : Potensi Wisata Jadi Inspirasi Solo Ngangeni...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga melakukan flashmob di arena Car Free Day Kota Solo di Jl Slamet Riyadi Solo, Minggu (8/6/2014). Berjoget yang dilakukan secara bersama-sama tersebut mereka lakoni demi memperingati HUT ke-4 CFD Kota Solo. (Septian Ade Mahendra/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Ribuan warga berkostum merah tumpah ruah di area Car Free Day (CFD) Kota Solo di Jl. Slamet Riyadi, tepatnya ruas Sriwedari, Minggu (8/6/2014) pagi. Hari itu, CFD Kota Solo berulang tahun.

Meski panas terik, mereka asyik menari dengan entakan musik yang menggema dari panggung. Gerakannya pun unik. Sesekali mereka menari ala tarian Jawa. Namun sejurus kemudian, gerakan berubah kocak seperti sedang bela diri.

Advertisement

Inilah flashmob bertajuk Solo Ngangeni yang digelar untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-4 CFD. Sekitar 15 menit, ribuan warga bergoyang diiringi lagu Solo Ngangeni—yang merupakan gubahan lagu Happy milik Pharrel William—hingga Pokoke Joget.

Keriuhan semakin menjadi saat para pejabat seperti Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo, Kepala Dishubkominfo Yosca Herman Soedrajad, Kepala Disbudpar Eny Tyasni Suzana, hingga Kepala Disdikpora Etty Retnowati, turut menari di panggung. Meski tak hapal koreografi, mereka asyik berjoget dengan cara mereka sendiri.

“Gerakan dan lirik Solo Ngangeni sebenarnya terinspirasi dari potensi wisata, kuliner, dan budaya di Solo. Kalau saya yang penting gerak saja,” ujar Yosca sambil tersenyum.

Advertisement

Perayaan HUT CFD sukses menimbulkan euforia. Dengan usianya yang sudah empat tahun, area bebas kendaraan bermotor ini telah mendapatkan tempat di hati masyarakat. Tak sedikit keluarga yang hadir ke Solo hanya demi menikmati CFD.

“Di sini itu asyik, bisa olahraga sekaligus dapat hiburan,” tutur Onny, 30, warga Kartasura, yang datang bersama dua anaknya.

Sejumlah warga mengakui CFD telah tumbuh menjadi ruang interaksi yang cair. Hal itu pun direspons Dishubkominfo dengan sejumlah regulasi untuk menjaga kenyamanan warga. Mulai pekan depan, CFD Jl. Slamet Riyadi resmi dibagi menjadi tiga jalur yakni jalur pejalan kaki, jalur pesepeda dan jalur event.

Advertisement

“Memang tidak mudah, tapi harus dicoba. Tiap tahun CFD harus ada peningkatan kualitas,” kata Yosca.

Dalam HUT CFD, Dishubkominfo juga meluncurkan Solo Destination, sebuah aplikasi city guide yang mampu memandu warga mengetahui potensi kuliner, penginapan, wisata, dan event di Solo. Aplikasi berbasis Android ini juga memiliki fitur penunjuk lalu lintas.

Keistimewaan ini pula yang membuat Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) mengganjar Solo Destination dengan rekor Muri ke-6517. “Ini kali keempat Dishubkominfo memprakarsai penghargaan Muri di Solo. Sebelumnya ada pemakaian batik terbanyak di HUT pertama CFD, penggunaan bus tingkat pertama, dan pembuatan poster keselamatan lalu lintas terbesar. Kami berharap penghargaan ini mampu memacu Solo meningkatkan potensi wisatanya,” ucap Manajer MURI, Sri Widayati.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif