Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Sebagai objek wisata peninggalan zaman purba, Embung Nglanggeran jadi kawasan yang diminati wisatawan. Namun akses jalan yang masih berupa cor blok, berlubang dan mayoritas berupa tatanan batu alam dikeluhkan pengunjung.
Seorang pengunjung, Nur Huri Mustofa mengaku jalan menuju embung perlu perbaikan. Jangan sampai, kata dia, kepuasan wisatawan terganggu karena akses penunjang kurang nyaman.
“Potensi embung memadai. Tinggal mengelola dan memperkenalkan tempat itu lebih gencar lagi,” wisatawan asal
Jogja itu, Minggu (8/6/2014).
Bagi wisatawan lainnya, Selvi menuturkan sejumlah titik jalan di kawasan itu masih terjal dan dapat membahayakan keselamatan pengunjung.
“Saya tadi [kemarin] hampir terpeleset. Jalannya ekstrem,” ungkapnya.
Petugas loket pintu masuk embung, Supriyono, mengaku bila kerusaka jalan jadi salah satu hal yang sering dikeluhkan pengunjung. Dari sisi nilai atau potensi yang ditawarkan embung, rata-rata pengunjung puas. Harapannya, akses jalan menuju ke lokasi wisata bisa segera diperbaiki apalagi pengunjung sudah dipungut retribusi wisata. Dari uang retribusi Rp5.000, Rp2.000 masuk ke kas daerah sementara sisanya digunakan untuk operasional pengelolaan.
Wakil Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Bukit Putra Mandiri Nglanggeran, Basuki, mengakui pengelola gunung api purba dan embung memaklumi kondisi yang dihadapi pemerintah.
“Masih banyak [objek wisata] yang perlu diperhatikan, tidak hanya di Nglanggeran saja,” paparnya.