Soloraya
Senin, 9 Juni 2014 - 19:51 WIB

2026, Kota Solo Krisis Air!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi krisis air (JIBI/dok)

Solopos.com, SOLO—Kota Solo bakal krisis air. Ancaman ini diprediksi terjadi pada 2026 mendatang. Pasalnya, jika mengandalkan air permukaan, sumur dalam, dan Mata Air Cokro Tulung, Klaten hanya mampu memenuhi kebutuhan air hingga 2016.

Sementara untuk memenuhi kebutuhan air tahun selanjutnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo bakal membangun Instalasi Pengolahan Air (IPA) di Semanggi, Pasar Kliwon.

Advertisement

Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Solo, Singgih Tri Wibowo mengatakan PDAM telah menyiapkan rencana jangka pendek dan panjang untuk memenuhi kebutuhan air.

“Rencana jangka pendek hingga 2025, kami bakal membangun IPA di Semanggi dengan kapasitas 100 liter per detik pada 2015. Kapasitas itu akan kami tingkatkan hingga 300 liter per detik pada 2017,” jelas Singgih, ditemui Solopos.com di ruangannya, Senin (9/6/2014).

Menurut dia, saat ini PDAM memiliki dua unit IPA di Jurug, Jebres dan 23 sumur dalam. IPA tersebut mengolah air permukaan Sungai Bengawan Solo.

Advertisement

Dengan menambah IPA baru di Semanggi, kebutuhan air Solo bakal aman hingga 2025. “Biaya yang diperlukan untuk itu [pembangunan IPA Semanggi] sekitar Rp8 miliar dengan menggunakan dana dari PDAM sendiri,” ungkapnya.

Singgih juga menyebut memiliki rencana jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan air setelah 2026. Rencana itu, kata dia, dilakukan bersama dengan kabupaten lain.

“Kami bakal menggunakan air permukaan dari Waduk Gajah Mungkur, selain memanfaatkan sumber air yang masih ada. Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar dan Sragen juga akan menggunakan air dari sumber yang sama,” terang dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif