Jogja
Jumat, 6 Juni 2014 - 08:39 WIB

KEKERASAN SLEMAN : Atasi Trauma, Rehabilitasi Sosial Dibutuhkan

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi perdamaian

Harianjogja.com, SLEMAN-Mengantisipasi trauma sosial yang mungkin dialami korban kekerasan di Sleman, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Sleman mengharapkan pemerintah Sleman memberikan anggaran khusus untuk rehabilitasi sosial.

“Selama ini memang belum ada anggarannya, tapi kami sudah mengajukan yang untuk 2015,” kata Ketua FKUB Sleman, Suwarso, ditemui usai rapat koordinasi kerukunan umat di Pangukan, Tridadi, Sleman, Kamis (5/6/2014). Sementara ini, anggaran yag dibutuhkan tersebut bisa diambilkan dari dana rehabilitasi merapi.

Advertisement

Lewat rehabilitasi sosial, FKUB Kabupaten Sleman merancang upaya agar kedua belah pihak bertemu dan dapat saling memaafkan.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman, Lutfi Hamid menegaskan pertemuan yang digelar pagi itu adalah untuk merancang langkah pencegahan agar kasus kekerasan seperti di Tanjungsari, Ngaglik dan Pangukan, Sleman tidak terjadi lagi. Masyarakat diminta tidak mudah terprovokasi dan mengedepankan kerukunan umat. Lutfi Hamid juga meminta tokoh masyarakat tidak memobilisasi massa untuk intervensi terkait proses penegakan hukum.

Setiap pihak harus saling menghormati kegiatan beribadah. Namun, Lutfi Hamid mengatakan ada hal yang perlu dipatuhi agar keadaan tetap kondusif. “Ketika melakukan kegiatan di luar ibadah baku, setiap komunitas umat beragama mohon mengkomunikasikan dengan instansi terkait, minimal Polsek atau Koramil. Jika tingkatnya lebih besar bisa ke Kodim atau Polres,” ujarnya.
(Rima Sekarani I.N.)

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif