Jogja
Rabu, 4 Juni 2014 - 12:48 WIB

KEKERINGAN GUNUNGKIDUL : Air Bersih Langka, Warga Karanggede Mandi dan Cuci Pakai Air Kotor

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Warga Dusun Karanggede, Desa Jerukwudel, Kecamatan Girisubo, Gunungkidul terpaksa memakai air Telaga Wotawati yang kotor untuk mandi dan cuci pakaian. Air bersih yang kian langka diprioritaskan untuk masak dan minum.

“Harus hemat karena perlu jalan jauh atau beli per tangki untuk mendapatkan air bersih,” ujar warga Karanggede, Gino, Selasa (3/6/2014).

Advertisement

Menurut dia, memanfaatkan air telaga yang kotor umum terjadi selama musim kemarau. Tetangga Gino, Suwarti mengatakan untuk menyiasati air yang kotor, baju yang selesai dicuci akan dibilas dengan satu ember air bersih. Bila air bersih semakin langka, terpaksa pakaian langsung dikeringkan tanpa dibilas.

Rasa gatal di kulit akibat mencuci dengan air kotor disebutnya biasa terjadi. Warga juga tidak mempersoalkan dan tidak memikirkan risiko yang ditimbulkan.

Air bersih hanya bisa didapatkan dengan cara membeli dengan harga Rp120.000 hingga Rp130.000 per taksi. Alternatif lain yang dapat ditempuh ialah mengambil air beberapa kilometer ke arah Pantai Sadeng atau Pantai Wediombo. Bantuan air bersih umumnya diberikan tiap dua pekan sekali. Namun hingga saat ini bantuan tersebut belum kunjung datang.

Advertisement

“Kalau ada bantuan, juga tidak bisa mencukupi karena hanya mendapatkan jatah dua jeriken saja,” paparnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif