News
Minggu, 1 Juni 2014 - 21:00 WIB

Masuk Sarang Narkoba, Gadis Malaysia Diperkosa 38 Laki-Laki

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, KUALA LUMPUR — Malaysia telah menangkap 13 orang dan sedang memburu seorang lainnya yang diduga telah memperkosa seorang gadis 15 tahun di sebuah gubuk kosong Jumat (30/5/2014).

Dilansir dari televisi Astro Awani dan harian The Star dikutip kantor berita Reuters, melaporkan bahwa aksi bejat itu terjadi di negara bagian Kelantan. Pemerkosaan berawal ketika sang gadis dibujuk untuk berteduh di sebuah gubuk kosong yang ternyata sarang para pengguna narkoba.

Advertisement

Di dalam gubuk, sang gadis digilir selama beberapa jam oleh 38 pria hidung belang. Polisi juga sedang menyelidiki apakah teman korban yang berusia 17 tahun juga ikut diperkosa atau tidak. Namun kepolisian negara bagian tersebut menolak untuk berkomentar tentang kasus ini.

Sementara itu, kepala kepolisian distrik setempat, Azham Otham, mengatakan di antara 38 orang yang terlibat dalam kasus itu, terdapat orangtua dan dua orang putranya. Selain itu, beberapa dari mereka yang ditahan telah menjalani tes dan ternyata positif menggunakan amphetamine.

“Hal ini sangat mengherankan karena tidak ada seorang penduduk desa pun yang curiga sama sekali, padahal jaraknya hanya sekitar 20 meter,” kata Azham.

Advertisement

Menurut statistik polisi, hampir 3.000 kasus perkosaan yang telah dilaporkan ke polisi terjadi pada 2012. Dari ribuan kasus itu, 52 persen korbannya adalah anak perempuan berusia bawah 16 tahun. Di Malaysia, pelaku pemerkosaan dapat dihukum hingga 30 tahun penjara dan hukuman cambuk. Meski demikian, hal tersebut dinilai masih kurang oleh masyarakat.

Politikus dari Partai Muslim menginginkan hukum Islam Hudud diterapkan untuk menghukum keras dan dinilai untuk mengurangi kasus pemerkosaan. Sementara, pegiat kelompok wanita Sister in Islamic, Suri Kempe, mengungkapkan kasus pemerkosaan di kawasan Asia sudah mengkhawatirkan. Hal serupa pernah terjadi di Pakistan dan India.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif