Soloraya
Kamis, 29 Mei 2014 - 17:45 WIB

PENEMUAN MAYAT SRAGEN : Ada Bekas Cekikan, Korban Tewas karena Kekurangan Oksigen

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi mayat (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Solopos.com, SRAGEN – Jasad petani yang ditemukan tewas di lahan persawahan wilayah Dari, Plupuh diketahui terdapat bekas cekikan di bagian leher. Selain itu, material sawah berupa lumpur masuk ke dalam rongga pernapasan petani malang itu.

Hal tersebut disampaikan Kasatreskrim Polres Sragen, AKP Yohanes Trisnanto, mewakili Kapolres Sragen, AKBP Dhani Hernando, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (28/5). Kasatreskrim menerangkan kondisi jasad itu berdasarkan hasil autopsi.

Advertisement

“Kami mendasari hasil autopsi korban meninggal karena kekurangan oksigen. Ada bekas cekikan dan ada material sawah yang masuk ke rongga pernapasan korban,” urai dia.

Kasatreskrim menjelaskan korban ditemukan tewas dalam kondisi tengkurap di lahan persawahan. Tidak ada bekas luka di tubuh korban disebabkan lantaran senjata tajam. Diduga, korban tewas setelah kekurangan oksigen akibat ditenggelamkan ke sawah.

Disinggung luka di bagian mulut serta dagu korban, dia menjelaskan luka tersebut diduga akibat pemukulan. Hanya saja, luka tersebut dinilai tak terlalu fatal. Berdasarkan hasil autopsi, lanjut dia, korban tewas dimungkinkan enam jam sebelum ditemukan.

Advertisement

“Kemungkinan tewas pada Senin (26/5) dini hari,” tambah dia.

Dia menyampaikan dari keterangan keluarga, petani bernama Setu Karto Rejo, 50, tersebut tak memiliki masalah keluarga. “Di rumah tidak ada masalah. Keluarganya harmonis, tidak ada persoalan warisan juga,” ungkapnya.

Berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi, Kasatrekrim menerangkan sebelum kejadian korban diketahui berada di warung yang tak jauh dari lokasi kejadian. Saat di warung tersebut, korban pamit berniat mengecek kondisi diesel yang digunakan untuk irigasi sawahnya.

Advertisement

“Sekitar pukul 23.00 WIB [Minggu (25/5)] dia masih di warung. Kemudian pamit mau melihat diesel. Saat itu dia mengendarai sepeda kayuh,” urai dia.

Lebih lanjut, Kasatreskrim mengungkapkan setelah kejadian diesel serta sepeda kayuh korban masih berada di lokasi. Dia menegaskan guna mengungkap tewasnya petani itu, polres sudah membentuk tim khusus. Disampaikannya, pihaknya juga masih mendalami kemungkinan tewasnya petani bernama Setu itu memiliki kaitan dengan aksi perampokan di rumah pengusaha penggilingan beras yang tak jauh dari lokasi penemuan mayat.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang petani Setu Karto Rejo, 50, warga Ngemplak, RT 005, Dari ditemukan tewas di persawahan wilayah Dari, Senin (26/5) sekitar pukul 08.30 WIB. korban ditemukan anaknya bernama Dwi Yulianto, 28, yang merasa curiga lantaran Setu tak kunjung pulang.

“Masalah kejadian seperti apa saya tidak tahu. Yang jelas, anak korban itu awalnya berniat menonton rumah yang dirampok di dekat lokasi ini. Saat melintas di area persawahan anaknya ingat bapaknya kok semalam pamit mau menyalakan diesel sampai pagi belum pulang. Setelah mampir di area persawahan ternyata dia menemukan bapaknya sudah tewas,” tutur salah satu warga, Subali, 54, saat ditemui di lokasi kejadian, Senin.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif