Solopos.com, WONOGIRI–Keresahan warga akibat munculnya gelandangan ditindaklanjuti otoritas Dinas Sosial (dinsos) Wonogiri. Tim gabungan yang terdiri atas anggota polisi, satpol PP dan dinsos, Senin (26/5/2014) menggelar razia di beberapa wilayah.
Sebanyak 10 orang gelandangan terjaring dalam razia tersebut. Dari 10 gelandangan, empat orang dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Solo sedangkan enam gelandangan dipulangkan. Pemulangan mereka didasarkan pada identitas yang jelas dan gelandangan terazia bisa diajak berkomunikasi.
Penegasan itu disampaikan, Kepala Dinsos Wonogiri, Suwartono disela-sela mengikuti razia, Senin.
Dikatakannya, sasaran razia tim gabungan adalah wilayah sektor timur Wonogiri. Anggota tim gabungan, mengawali razia dari Kecamatan Selogiri terus ke Wonogiri dan berakhir di Kecamatan Purwantoro. “Razia digelar setelah warga memberi masukan kepada kami (dinsos). Warga mengaku resah setelah muncul gelandangan.”
Lebih lanjut Suwartono menyatakan, keenam gelandangan yang dipulangan teridentifikasi dari Solo, Klaten dan Wonogiri. “Rujukan ke RSJ dimaksudkan agar gelandangan tersebut diobati agar kembali normal. Selama ini, tim gabungan memperlakukan gelandangan secara manusiawi sehingga tidak dibuang ke daerah lain. Mereka juga manusia seperti kita. Yang membedakan beban psikis sehingga pikirannya tak normal lagi.”
Pantauan Solopos.com di sekitar Pasar Krisak, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, seorang gelandangan pria bergegas lari melihat anggota tim razia turun dari mobil. Gelandangan pria duduk di di trotoar seberang jalan dari mobil yang berpenumpang tim razia. Dia bergegas lari dan bersembunyi ke gang kampung.
Walau kehilangan sasaran gelandangan pria, anggota tim berhasil membawa seorang gelandangan perempuan yang duduk di dekat gapura. Beberapa warga sekitar pasar mengaku senang dengan razia tersebut. Diah menyatakan, gelandangan perempuan sudah sebulan terakhir mangkal di dekat gapura. “Dia (gelandangan perempuan) terkadang berjalan ke Terminal Krisak tetapi sore hari kembali ke gapura. Orangnya tidak ribut tetapi mengagetkan.”