Soloraya
Selasa, 27 Mei 2014 - 02:15 WIB

BUNUH DIRI SUKOHARJO : Kakek-kakek Gantung Diri, Siang Ini Jenazah Dimakamkan

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi gantung diri (Dok/JIBI)

Solopos.com, SUKOHARJO– Kasus bunuh diri terjadi di Sukoharjo. Tugimin alias Galimpung, 64, ditemukan tewas bunuh diri di rumahnya di Kebon Baru, RT 003/RW 008, Pucangan, Kartasura, Senin (26/5). Keluarga tak mengetahui secara pasti motif lelaki yang telah ditinggal mati istrinya tersebut.
Kades Pucangan, Budiyono, saat ditemui Espos di rumah duka, Senin, menceritakan hari itu Tugimin habis bersih-bersih rumah dan lingkungannya. Sang putra, Ari, tengah bertandang ke rumah mertuanya yang berjarak tak begitu jauh dari rumah yang ditinggali Tugimin. Sekitar pukul 14.00 WIB, kata Budiyono, Ari curiga melihat burung di dalam sangkar belum dimasukkan ke dalam rumah. Ari pun masuk ke bagian rumah paling barat.

Alangkah terkejutnya Ari begitu membuka pintu. Ia langsung melihat jenazah ayahnya tergantung dengan seutas tali pada kayu bagian atap rumah itu. “Ternyata bapaknya sudah meninggal. Ari teriak-teriak. Warga yang kebetulan ada di sekitar rumahnya lalu datang dan memberi pertolongan,” kata dia.

Advertisement

Ia mengaku mendapat kabar pukul 14.30 WIB. Saat tiba di lokasi, jenazah sudah diturunkan. “Gantung dirinya pakai tali dadung nilon ukuran besar dengan panjang sekitar 60 cm. Ada tangga yang disandarkan disampingnya,” terang dia.

Menurutnya, dirinya langsung mengontak bidan desa. Namun, tak lama berselang, dokter Puskesmas Kartasura, dr. Taufik, tiba di lokasi untuk melakukan visum. Hasil visum, kata dia, tidak ditemukan adanya indikasi penganiayaan. “Saya juga kontak Polsek Kartasura. Kapolsek dan jajarannya sudah kemari. Setelah melakukan pemeriksaan, pihak kepolisian bilang itu murni bunuh diri,” urainya.

Keluarga lantas menerima hasil pemeriksaan tersebut lalu memandikan jenazah. Rencananya, jenazah akan dikebumikan di Permakaman Widoro sari, Selasa (27/5)siang. “Keluarga juga enggak tahu persis alasan pasti sehingga Pak Tugimin nekat bunuh diri. Memang, beliau menderita ambeien. Tapi ia menolak berobat meski keluarga sudah menawarinya,” terang Kades.

Advertisement

Salah seorang tetangga Tukimin, Kasno Miharjo, 70 , yang tinggal di Widorosari, Pucangan, mengaku tak mendapat firasat apapun. Menurut dia, dirinya sempat bertemu Tugimin pada Minggu (25/5) sore tapi tak menemukan tanda-tanda khusus. “Saya bertemu kemarin sore. Saat itu dia sedang membersihkan sampah. Tidak ada tanda-tanda. Ini kan adik perempuan Tugimin di Wironanggan, Gatak ada yang punya hajat sehingga anak pertama Tugimin sudah ke sana untuk membantu,” papar dia.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif