Soloraya
Senin, 26 Mei 2014 - 07:45 WIB

PENCEGAHAN WABAH MERS : Calhaj Mendapat Vaksin Influenza dan Meningitis

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS) (JIBI/Reuters)

Solopos.com, WONOGIRI–Para calon jemaah haji (calhaj) asal Wonogiri diminta mewaspadai penularan virus middle east respiratory syndrome (MERS) di Arab Saudi. Mereka akan mendapatkan vaksin influenza dan meningitis untuk mengantisipasi terjangkit dari virus tersebut.

Kasi Haji Kemenag Wonogiri, Ali Yatiman mengatakan setiap calhaj akan mendapatkan vaksin meningitis dan influenza sebelum berangkat menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Pihaknya tak mau mengambil resiko perihal merebaknya wabah virus MERS. “Para calhaj akan diberi vaksin meningitis dan influenza, tak hanya di Indonesia namun di seluruh dunia,” katanya kepada Espos, Minggu (25/5/2014).

Advertisement

Kendati wabah virus MERS merebak di Arab Saudi namun tak memengaruhi warga Kota Gaplek untuk menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Mereka tak terlau khawatir dengan penularan virus MERS lantaran mendapatkan vaksin meningitis dan influenza sebelum berangkat ke Mekah.

Pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Wonogiri terkait antisipasi penularan virus MERS. Dalam waktu dekat, seluruh calhaj asal Wonogiri akan mendapat bimbingan dan pengarahan tentang penyebaran penyakit menular dari DKK Wonogiri.

“Kami dan DKK Wonogiri akan melakukan pengarahan kepada para calhaj pada Rabu (28/5) mendatang. Hal ini dilakukan agar para calhaj memahami penanganan penyakit menular saat berada di Arab Saudi,” beber dia.

Advertisement

Jumlah calhaj asal Wonogiri yang akan diberangkatkan ke Tanah Suci sebanyak 219 orang. Sebenarnya, calhaj asal Wonogiri sebanyak 222 namun ada yang meninggal dan mengundurkan diri lantaran menderita sakit keras.

Di sisi lain, Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) DKK Wonogiri, Supriyo Heriyanto menyatakan pihaknya akan mengoptimalkan pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) di setiap kecamatan untuk penanganan penularan virus MERS. Pihaknya juga melakukan pengawasan langsung terhadap peserta umroh dan calhaj yang akan berangkat ke Mekah.

Pengawasan dilakukan setelah para peserta umroh dan calhaj kembali ke Tanah Air. Mereka akan diawasi secara ketat oleh petugas kesehatan di setiap kecamatan. “Setelah pulang ke Indonesia, peserta umroh dan calhaj akan menjalani masa inkubasi selama dua pekan. Nah, nanti kelihatan apakah mereka terjangkit virus atau tidak,” papar dia.

Advertisement

Lebih jauh, Supriyo menjelaskan para caljah berpotensi tertular virus MERS lantaran lebih lama tinggal di Mekah. Diketahui penularan virus MERS berasal dari unta yang banyak ditemukan di Arab Saudi.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif