SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Gunungkidul menggelar bakti sosial dalam rangka peringatan ke-107 Hari Bakti Dokter. Adapun kegiatannya, berupa deteksi dini kepikunan dan pemberian bantusan sosial kepada warga di Dusun Karangmojo, Desa Grogol, Kecamatan Paliyan.
Acara yang dilaksanakan pada Sabtu (24/5/2014) mendapat perhatian besar dari 200 warga yang hadir saat itu. Terutama, saat jalannya seminar yang berkaitan dengan deteksi dini kepikunan. Apalagi, dalam masyarakat terdapat anggapan yang keliru, jika pikun merupakan hal yang wajar. Jika dilihat dari sisi medis, pikun merupakan sebuah penyakit yang bisa diantisipasi sejak dini.
Ketua Pantia Bakti Sosial Arif Nur Ardianto mengatakan, biasanya acara diisi dengan pengobatan gratis. Namun, kali ini difokuskan untuk peningkatan kesehatan masyarakat melalui tindakan pencegahan. Melalui acara hari bakti dokter, derajat kesehatan masyarakat dan pemahaman akan hidup sehat dapat meningkat. Karena, kesehatan merupakan salah satu indikator penting dalam membangun kesejahteraan di suatu daerah.
Ketua IDI Gunungkidul Sumitro mengatakan, acara hari bakti tahun ini sedikit berbeda dengan acara yang digelar tahun sebelumnya. Karena, acara kali ini lebih diberikan tentang pemahaman pentingnya perilaku hidup sehat terutama berkaitan dengan masalah kepikunan. Dia menilai perubahan ini tidak lepas dari program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang digulirkan pemerintah saat ini. Akses masyarakat untuk mendapatkan pengobatan gratis lebih besar.
“Program dari pemerintah sudah cukup memadai. Jadi, kami lebih fokus untuk memberikan pengertian hidup sehat kepada warga. Ini penting, karena yang akan menikmati juga masyarakat sendiri,” katanya.