Soloraya
Kamis, 22 Mei 2014 - 22:45 WIB

WARGA BUTUH BANTUAN : Tumor di Bahu Siswi SD Boyolali Itu Terus Membesar

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Yeni Wahyuningsih, 9, penderita tumor yang hingga kini belum sembuh, bersama sang ayah, Parno, di kediamannya di Dukuh Sari Asih, Desa Karanggeneng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Kamis (22/5/2014). (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Solopos.com, BOYOLALI–Yeni Wahyuningsih, 9, tak banyak bicara ketika sejumlah wartawan dari berbagai media massa menyambangi tempat tinggalnya di Dukuh Sari Asih, Desa Karanggeneng, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, Kamis (22/5/2014) siang itu.

Gadis kecil itu hanya mengangguk atau menggelengkan kepalanya ketika beberapa pertanyaan seputar penyakit yang dideritanya, dilontarkan kepadanya. Kalaupun Yeni menjawab, suaranya terdengar lirih. Benjolan besar terlihat jelas di bahu kanan siswi Kelas III SDN 2 Karanggeneng itu.

Advertisement

“Tidak sakit. Hanya terasa pegal kalau tidur,” kata Yeni, ketika ditanya tentang benjolan tersebut.

Ya, hampir tiga tahun terakhir ini, Yeni mengidap tumor yang belum tersembuhkan hingga sekarang. Meskipun tetap percaya diri dengan kondisinya, Yeni mengaku sedih jika kadang-kadang ada anak-anak lain mengolok-oloknya.
“Kadang saya pulang ke rumah dan nangis,” ungkapnya.

Ayah Yeni, Parno Priyo Utomo, 59, menuturkan, tumor yang diderita anak bungsunya itu bermula dari benjolan kecil yang tumbuh di bahu kanannya. Saat itu Yeni masih duduk di Kelas I. Benjolan itu kemudian semakin besar.

Advertisement

Parno mengaku semula dirinya ragu untuk memeriksakan kondisi Yeni ke dokter. Mengingat mereka adalah keluarga tidak mampu. Apalagi pekerjaan sehari-hari Parno dan istrinya, Parinem, 49, hanyalah buruh dengan penghasilan yang tidak menentu setiap harinya.

Bahkan tempat tinggal yang mereka tempati saat ini hanyalah sebuah kamar di bangunan milik Pemerintah Desa (Pemdes) Karanggeneng. Namun demi sang anak, Parno pun akhirnya membawa anaknya ke dokter. Beruntung, Parno dan keluarganya terdaftar sebagai peserta Jamkesmas.

“Akhirnya saya ajak anak saya ke dokter. Katanya dokter, tumor jinak, tapi benjolan itu harus segera dioperasi,” ungkap Parno, saat mendampingi Yeni.

Advertisement

Benjolan Tetap Tumbuh
Operasi kali pertama dijalani Yeni di RSUD Pandan Arang Boyolali, 2011. Namun hanya sekitar 28 hari operasi, tumor itu kembali tumbuh. Hingga akhirnya Yeni menjalani operasi kedua di RSUD Dr. Moewardi. Tapi rupanya setelah operasi kali kedua itu pun, penyakit Yeni belum sembuh.

Benjolan itu tetap tumbuh dan kini terus membesar. Parno mengatakan kemungkinan besar anaknya itu harus menjalani operasi lagi. Namun dirinya belum tahu kapan itu bisa dilakukan. Sejauh ini, baru diupayakan penyembuhan dengan terapi.

“Ya saya berharap anak saya itu bisa sembuh total. Demi masa depannya,” pungkas Parno.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif