Lifestyle
Kamis, 22 Mei 2014 - 14:08 WIB

Rokok Elektrik Ini Berhasil Membuat Orang Berhenti Merokok

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Rokok elektrik (JIBI/Reuters)

Solopos.com, LONDON– Perokok yang ingin berhenti merokok 60 persen dapat terwujud ketika mereka beralih ke rokok elektronik dibandingkan menggunakan permen karet atau produk nikotin lainnya.

Hal tersebut diungkapkan ilmuwan yang meneliti fenomena kesehatan tersebut pada Selasa (20/5/2014).

Advertisement

Penelitian dilakukan dengan menggunakan sampel hampir 6.000 perokok selama lima tahun. Hasil yang ditunjukkan bahwa rokok elektronik mengambil peranan penting karena dapat mengurangi jumlah perokok serta menurunkan angka kematian dan penyakit yang berhubungan dengan tembakau.

Selain menyebabkan kanker, paru- paru dan penyakit pernapasan kronis lainnya, rokok tembakau juga menjadi penyumbang utama penyakit jantung, penyakit pembunuh nomor satu di dunia.

“Rokok elektronik dapat meningkatkan kesehatan masyarakat karena keuntungan didalamnya yang dapat membuat orang berhenti menghisap rokok tembakau,” kata pakar epidemiologi dan kesehatan masyarakat dari Universitas College London, Robert West, dikutip Reuters.

Advertisement

Penelitian yang didanai badan amal Riset Kanker Inggris itu menyurvei 5.863 perokok antara tahun 2009 sampai 2014.

Hasil penelitian tersebut juga disesuaikan dengan berbagai faktor seperti usia, ketergantungan pada nikotin, usaha- usaha sebelumnya untuk berhenti merokok, dan apakah usaha tersebut dilakukan secara bertahap atau hanya seketika.

Hasilnya, 20 persen orang menyatakan berhenti menghisap rokok konvensional karena bantuan rokok elektronik.

Advertisement

Sebanyak 10,1 persen lainnya berhenti merokok konvensional dengan memakai permen karet atau pengganti nikotin lainnya. Serta sebanyak 15,4 persen berhasil berhenti yang hanya mengandalkan tekad dan niat.

Rokok elektronik mengandung nikotin stimulan yang tidak berbahaya dan tidak menyebabkan ketagihan dibanding rokok yang menggunakan tembakau yang dibakar.

“Belum jelas apakah penggunaan rokok elektronik dalam jangka panjang dapat mengakibatkan gangguan kesehatan atau tidak,” kata West.

Merokok tembakau telah membunuh setengah dari keseluruhan orang yang memakainya. Bahkan badan kesehatan dunia (WHO) pernah mengungkapkan bahwa merokok adalah ancaman kesehatan masyarakat yang terbesar di dunia yang pernah mereka hadapi. WHO mencatat enam juta orang tewas per tahun akibat rokok tembakau.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif