Soloraya
Kamis, 22 Mei 2014 - 07:00 WIB

PROYEK TOL SOKER : Ganti Rugi Dinilai Jauh di Bawah Harga Pasar Sragen

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Kades Krikilan, Masaran, Sragen, Sunarwan (kiri) berbincang dengan salah seorang warga RT 002 Pandak, Rabu (21/5/2014). Kedatangan alat berat proyek tol ke Pandak sempat membuat warga khawatir. (JIBI/Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SRAGEN–Proses pembebasan lahan di Desa Krikilan, Masaran, Sragen, untuk pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) masih terkendala adanya warga yang menolak ganti rugi.

Informasi yang dihimpun solopos.com di Balai Desa Krikilan, Rabu (21/5/2014), masih ada tiga keluarga yang menolak ganti rugi yang ditawarkan. Mereka tinggal di satu bidang tanah di RT 002 Dusun Pandak.

Advertisement

Salah seorang warga yang menolak ganti rugi, Heri S. Priyono, saat ditemui solopos.com di kediamannya, mengatakan sikapnya dilatarbelakangi rendahnya nilai ganti rugi yang ditawarkan.

“Masa satu meter persegi tanah ditawar Rp400.000, satu meter bangunan Rp1,6 juta. Padahal harga pasar satu meter tanah Rp700.000 dan satu meter bangunan Rp2,4 juta,” tutur dia.

Selain itu, Heri melanjutkan, ada rumah yang hanya terkena sebagian jalur tol. Namun belum ada kesepatan untuk mengganti rugi seluruh bagian rumah. “Masa rumah mau dibelah,” tutur dia.

Advertisement

Persoalan rendahnya nilai ganti rugi proyek jalan tol juga disampaikan Sugiyem, 45, warga Pandak, Krikilan. Perempuan itu sudah menerima ganti rugi dan telah menempati rumah barunya.

Namun menurut dia nilai ganti rugi yang diterimanya sebesar Rp88.400.000 terhitung kecil. “Untuk membuat rumah saja tidak cukup. Saya masih harus tambah biaya batu bata,” tutur dia.

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Krikilan, Sunarwan, ditemui

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif