News
Kamis, 22 Mei 2014 - 22:15 WIB

PILPRES 2014 : Pengamat: Media Massa Sudutkan Jokowi Selama April 2014

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Jokowi-JK mengikuti tes kesehatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (22/5/2014). (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Solopos.com, JAKARTA — Tim Kampanye Capres-Cawapres Jokowi-JK disarankan untuk segera melakukan aksi dalam menanggapi tren kesukaan masyarakat yang cenderung turun mendekati Pilpres 9 Juli 2014.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan hal tersebut dipengaruhi oleh pemberitaan media, yang dalam surveinya menyatakan pemberitaan televisi dan media cetak selama sebulan ini menekankan isu pada kualitas personal dari pesaing Jokowi, yakni Prabowo Subianto.

Advertisement

“Mengapa Prabowo mulai mengejar? Karena ada korelasi dengan pemberitaan di media televisi dan media cetak selama April 2014 yang menekankan butuhnya ketegasan dan kepemimpinan, yang merupakan figur yang melekat pada Prabowo. Sementara, kejujuran yang selama ini jadi brand Jokowi, tidak lagi digemborkan pada media,” katanya saat ditemui Bisnis/JIBI dalam diskusi Membaca Pemilu Indonesia 2014, di Jakarta, Kamis (22/5/2014).

Sebelumnya, Burhanudin memaparkan bahwa tren suka tokoh pada Jokowi pada Maret turun dari 93% menjadi 85% di bulan April. Sementara itu, posisi Prabowo meningkat dari 74% di Maret menjadi 82% di bulan April.

Adapun Jokowi memenangkan tiga sikap yang diinginkan masyarakat untuk memimpin Indonesia, seperti jujur, perhatian pada rakyat dan mampu memimpin. Sementara Prabowo hanya menang pada indikator tegas dan berwibawa.

Advertisement

Memasuki April 2014, sikap tegas dan berwibawa makin tinggi dipilih masyarakat untuk memimpin. Dalam paparannya, ia juga memperlihatkan bahwa pemberitaan media sebulan ini menekankan pada hal yang sama. Sehingga, hal tersebut menjadi pemicu penurunan kesukaan masyarakat terhadap Jokowi.

Maka untuk tim pemenangan Jokowi, hal tersebut menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. “Dalam 48 hari kedepan, tim Jokowi harus menyusun strategi, gagasan serta pemetaan daerah pemilihan dan segmen yang tepat untuk mengantisipasi serangan seperti ini,” terangnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif