Soloraya
Rabu, 21 Mei 2014 - 00:15 WIB

TAWURAN WARGA : Kalitelawah Boyolali Masih Dijaga Ketat Aparat

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tawuran (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, JUWANGI-Wilayah Dukuh Kalitelawah, Desa Ngaren, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, hingga Selasa (20/5/2014), masih dijaga aparat baik dari kepolisian maupun TNI. Hal itu untuk mengantisipasi kejadian tak diinginkan sebagai imbas tawuran antarwarga yang terjadi di wilayah tersebut, Senin (12/5) lalu.

Kondisi tersebut berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com,, dari berbagai sumber, Selasa.  Sementara itu, sebelas siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Hidayah, Dukuh Kalitelawah, akhirnya bisa mengikuti ujian sekolah/madrasah (USM) hari kedua di sekolah setempat.

Advertisement

Jajaran Komisi IV DPRD Boyolali, Selasa pagi, memantau langsung pelaksanaan USM yang diikuti para siswa tersebut. Menurut informasi, mereka yang berangkat ke sekolah langsung dari tempat mengungsi, beberapa di antaranya tidak mengenakan seragam sekolah. Bahkan ada yang memakai sandal jepit.

Namun menurut ketua Komisi IV DPRD Boyolali, Mulyanto, kondisi tersebut dapat dimaklumi. Pihaknya bahkan mengapresiasi semangat anak-anak yang telah datang ke sekolah untuk mengikuti USM.

“Kalaupun ada yang tidak menggunakan seragam, menurut kami tidak jadi masalah. Kami mengimbau kepada semua pihak, untuk mengutamakan kepentingan anak-anak. Agar dapat mengikuti ujian dengan lancar, aman, dan nyaman,” tandas Mulyanto.

Advertisement

Terpisah, kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali, Abdul Rahman, menyatakan sebelas siswa yang Senin lalu belum mengikuti USM hari pertama, akan difasilitasi untuk mengikuti ujian susulan yang dijadwalkan Senin (2/6) mendatang. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan aparat kepolisian terkait pengamanan selama pelaksanaan USM di wilayah tersebut.

“Selama para siswa mengikuti USM, dipastikan akan mendapat pengawalan dari aparat kepolisian. Ya diharapkan mereka dapat mengikuti ujian dengan baik, tidak ada ketakutan atau kekhawatiran dengan kondisi saat ini,” kata Abdul Rahman.

Terpisah, Bupati Boyolali, Seno Samodro, saat memantau pelaksanaan USM di SDN 1 Kemiri, Kecamatan Mojosongo, dan SD Susiloharjo, Kecamatan Boyolali, menilai secara umum berlangsung lancar. Pihaknya mentargetkan kelulusan peserta bisa mencapai 100 persen.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif