Soloraya
Rabu, 21 Mei 2014 - 07:15 WIB

PENGUMUMAN UN SMA 2014 : 8 Siswa Karanganyar Tidak Lulus Ujian

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Siswa SMK melakukan aksi corat-coret untuk merayakan kelulusan Ujian Nasional 2014 di Jl. M.H. Thamrin, Manahan, Solo, Selasa (20/5/2014). Meskipun dilarang, namun masih kedapatan siswa melakukan aksi corat-coret seragam sekolah dan konvoi kendaraan untuk merayakan kelulusan. (JIBI/Solopos/Ardiansyah Indra Kumala)

Solopos.com, KARANGANYAR — Sebanyak delapan dari total 10.463 peserta ujian nasional (UN) SMA/SMK tahun 2013/2014 dipastikan tak lulus ujian. Jumlah peserta tak lulus tahun ini lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya di mana total siswa yang tak lulus mencapai 12 orang dari 10.463 siswa. Di sisi lain, dua siswa yang terseret kasus dugaan jual beli jawaban UN di Bumi Intanpari, Anz dan Gc  dinyatakan lulus dengan predikat memuaskan.

Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com, delapan siswa yang tak lulus ujian terdiri atas enam siswa SMA dan dua siswa MA. Total peserta UN SMA mencapai 2.916 siswa dan jumlah siswa MA mencapai 602 siswa.

Advertisement

Di kelompok SMK, jumlah peserta ujian yang mencapai 4.029 siswa dinyatakan lulus. Sehingga, pencapaian kelulusan SMK mencapai target, yakni lulus 100 persen.

“Pengumuman dilangsungkan pukul 14.00 WIB. Hasil pencapaian target kelulusan ini sudah bagus meski ada delapan siswa yang tak lulus. Di antara siswa yang lulus, juga ada siswa yang terseret kasus dugaan
jual beli jawaban UN SMA [kedua siswa itu berasal dari SMAN favorit di Karanganyar],” kata PLt Kadisdikpora Karanganyar, Agus Hariyanto, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (20/5/2014).

Bagi peserta UN yang tak lulus ujian, lanjut Agus Hariyanto, siswa yang bersangkutan dipersilakan mengikuti ujian kesetaraan yang dilangsungkan Agustus mendatang. Selama merayakan hasil pengumuman, siswa yang dinyatakan lulus diharapkan tak merayakan dengan cara berlebihan.

Advertisement

“Tak perlu konvoi kendaraan atau kegiatan yang kurang bermanfaat lainnya. Lebih baik, mengadakan kegiatan bermanfaat seperti menyumbang seragam sekolahnya ke orang-orang yang membutuhkan atau yang lainnya. Saya pikir, konvoi kendaraan tak perlu dilakukan karena kami sudah menyampaikan imbauan itu ke siswa melalui masing-masing sekolah,” katanya.

Sebelumnya, Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Sukmawati mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Martireni Narmadiana tak segan-segan menindak tegas setiap pengemudi kendaraan yang melanggar peraturan lalu lintas. Hal itu termasuk para pelajar yang melanggar lalu lintas.

“Meskipun pelajar, kalau melanggar akan kami tilang. Di sini, semua warga sama di depan hukum. Daripada melakukan konvoi, lebih baik meluapkan kegembiraan dengan mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan orangtua,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif