Sport
Rabu, 21 Mei 2014 - 11:34 WIB

MANAGER BARCELONA : Enrique dan Pencarian Pelatih Ideal bagi Barca Setelah Era Pep Guardiola

Redaksi Solopos.com  /  Mulyanto Utomo  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Luis Enrique, pelatih ketiga setelah era kejayaan Pep Guardiola. Ist/Dok

Solopos.com, BARCELONA — Sudah tiga orang diangkat jadi manajer Barcelona setelah kepergian Pep Guardiola. Kali ini pos manajer itu diisi oleh Luis Enrique. Ini merupakan upaya El Barca untuk terus mencari pelatih paling ideal.

Pep Guardiola bisa jadi merupakan salah satu manajer paling sukses dalam sejarah sepakbola. Ukurannya adalah 18 buah trofi yang sudah dia kumpulkan selama menangani Barca dan Bayern Munich. Mayoritas trofi yang diraih oleh Pep didapat bersama Barca.

Advertisement

Bersama Pep-lah Barca jadi salah satu kekuatan besar di Spanyol dan Eropa. Bersama Pep pula Barca sukses memenangi tiga trofi La Liga dan dua trofi Liga Champions.

Tapi, Pep dalam buku biografinya menyiratkan kejenuhan. Dia akhirnya memilih untuk mundur dari kursi manajer Barca pada akhir musim 2011/2012 dan beristirahat setahun. Sejak itulah pencarian manajer Barca dimulai.

Advertisement

Tapi, Pep dalam buku biografinya menyiratkan kejenuhan. Dia akhirnya memilih untuk mundur dari kursi manajer Barca pada akhir musim 2011/2012 dan beristirahat setahun. Sejak itulah pencarian manajer Barca dimulai.

Orang pertama, Tito Vilanova, adalah kawan dekat Pep. Dia biasa membahas ide bersama Pep mengenai bagaimana seharusnya tim bermain. Tidak diragukan jika penunjukan Vilanova adalah sebuah hal yang tepat dan ideal.

Terbukti, Vilanova mampu mempersembahkan satu trofi juara La Liga pada 2012/2013. Namun, selama menangani Barca, Vilanova juga harus berjuang melawan penyakit. Kanker yang diidapnya membuat dia harus menjalani operasi untuk menyembuhkan diri. Vilanova pun terpaksa mundur di akhir musim karena alasan kesehatan ini dan akhirnya wafat pada April 2014.

Advertisement

Martino sempat mempersembahkan Piala Super Spanyol pada awal masa kepelatihannya, namun seiring musim berjalan dan sederet hasil buruk yang didapat Barca, Martino mendapatkan kritik.

Di akhir musim, Barca gagal meraih trofi juara La Liga, Copa del Rey, dan Liga Champions. Setelah pertandingan terakhir La Liga musim ini, Martino pun mengumumkan bahwa dia berpisah jalan dengan klub.

Tidak perlu lama bagi Barca untuk menemukan pengganti. Enrique, yang sama seperti Pep merupakan mantan gelandang Barca, ditunjuk menjadi manajer.

Advertisement

Pria 44 tahun itu –sama juga seperti Pep– pernah menangani Barcelona B. Setelahnya dia hengkang ke Italia untuk membesut AS Roma, namun berujung kegagalan. Hasil kerjanya bersama Celta Vigo musim 2013/2014-lah yang kemudian membuatnya dinilai layak menukangi Barca.

Enrique juga punya background yang dianggap bisa melanjutkan filosofi sepakbola Barca. Dia senang melakukan pressing terhadap lawan dan juga menerapkan 4-3-3. Hal ini juga diakui kubu Roma ketika menggaetnya dulu.

“Penunjukan Enrique adalah sesuatu yang simbolik. Enrique mewakili ide yang ingin kami tunjukkan, yang mana dalam masa sekarang ini terlihat pada Barcelona dan tim nasional Spanyol,” ujar Direktur Olahraga Roma Walter Sabatini ketika itu.

Advertisement

Enrique juga disebut memiliki pandangan yang sama dengan Pep. Mereka suka terhadap detil dari setiap penugasan pemain dan juga menuntut level kebugaran tinggi dari para pemainnya. Yang membedakan, jika Pep suka melihat timnya menguasai dan memutar bola lama-lama, Enrique tidak keberatan menerapkan direct passing (operan langsung). (JIBI/SOLOPOS/detiksport)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif