News
Selasa, 20 Mei 2014 - 19:23 WIB

PENGUMUMAN UN SMA 2014 : Kelulusan UN SMA di Jateng 99,94%

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi UN (Dok/JIBI)

Solopos.com, SEMARANG — Tingkat kelulusan Ujian Nasional (UN) 2014 tingkat SMA/MA, SMALB, dan SMK di Jateng mencapai 99,94%. Pengumuman kelulusan yang dilakukan secara serentak pada Selasa (20/5/2014), diwarnai dengan aksi coret-coret baju seragam sekolah dan konvoi kendaraan para pelajar.

Kepala Dinas Pendidikan Jateng, Nur Hadi Amiyanto, menyatakan dari 348.839 orang siswa SMA sederajat yang mengikuti UN yang tidak lulus hanya 190 orang. ”Dari 348.839 orang siswa SMA/MA, SMALB, SMK yang mengikuti UN 2014 dinyatakan lulus sebanyak 348.649 orang siswa atau 99,94 persen sedang yang tidak lulus 0,054 persen,” katanya.

Advertisement

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Jateng, untuk satuan pendidikan SMA dari 115.399 orang siswa yang mengikuti UN yang lulus 115.309 orang, tidak lulus 90 orang atau 99,92%. Sedang untuk satuan pendidikan Madrasah Aliyah (MA) dari 44.752 orang siswa yang mengikuti UN, tidak lulus 42 orang atau 99,90 %.

Satuan pendidikan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) dari 125 orang siswa yang mengikuti UN semua lulus atau 100%. Untuk satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari 188.563 siswa yang mengikuti UN, tidak lulus 58 orang atau 99,96%.

Sedang untuk peserta paket C dari 20.659 peserta yang mengikuti UN, tidak lulus 3.667 orang atau 17.75%. ”Bagi siswa yang tidak lulus UN masih bisa mengikuti kejar paket C periode II baik dari kejar paket C itu sendiri atau SMA/MA, SMALB dan SMK,” ungkap Nur Hadi.

Advertisement

Nur Hadi menambahkan hasil UN 2014, dibanding hasil UN SMAMA, SMALB dan SMK 2013 mengalami kenaikan sebesar 0,088%. ”Pada UN 2013 tingkat kelulusan sebesar 99.85 persen, sekarang 99.94 persen,” tandasnya.

Sementara, imbauan Kepala Dinas Pendidikan Jateng, Nur Hadi Amiyanto supaya para siswa tidak melakukan coret-coret seragam sekolah pascapengumuman kelulusan tidak digubris para pelajar. Para pelajar SMA dan SMK di Kota Semarang, seperti di SMK 8 dan SMK 4 tetap melakukan aksi corat-coret baju seragam sekolah mengunakan spidol dan pilok begitu mengetahui lulus UN.

Dalam waktu singkat baju seragam warna putih mereka, langsung berubah dengan penuh aneka tanda tangan dan coretan. Mereka juga melakukan konvoi kendaraan di jalan, meski tidak berani di jalan protokol karena dijaga aparat kepolisian.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif