News
Selasa, 20 Mei 2014 - 16:50 WIB

PENGUMUMAN UN SMA 2014 : 14 Siswa SMA/MA di Sragen Tak Lulus

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi ujian (JIBI/Dok)

Solopos.com, SRAGEN – Tingkat kelulusan siswa SMA/MA/SMK di Sragen mencapai 99,61%. Sementara, sebanyak 14 siswa dinyatakan tidak lulus.

Panitia Ujian Nasional (UN) Sragen, Suwardi, menjelaskan para siswa yang dinyatakan tidak lulus yakni tiga siswa SMA jurusan IPA dan dua siswa MA jurusan IPA. Sebanyak enam siswa SMA jurusan IPS serta tiga siswa MA jurusan IPS juga dinyatakan tidak lulus.

Advertisement

“Mereka tidak lulus karena memang nilainya tidak sampai. Untuk SMK lulus semua, SMA/MA jurusan agama juga lulus semua,” urai dia saat ditemui wartawan di ruang kerjanya, Selasa (20/5/2014).

Disampaikannya, hasil UN merupakan sebagian kecil penentu kelulusan para siswa. Dia menjelaskan nilai kelulusan dihitung berdasarkan nilai raport, nilai ujian sekolah serta UN. “Jadi, nilai rapor dihitung dengan ujian sekolah menjadi nilai sekolah. Dari nilai sekolah itu digabung dengan UN yang menjadi nilai akhir. UN hanya sebagian kecil penentu faktor kelulusan siswa,” katanya.

Terkait tingkat kelulusan siswa SMA/MA di Sragen, Suwardi menerangkan jika diprosentase tingkat kelulusan siswa mencapai 99,61%. Jumlah peserta UN yakni 1.941 siswa jurusan IPA serta 1.571 siswa jurusan IPS dan 57 siswa jurusan agama untuk SMA/MA. Sementara, untuk SMK jumlah peserta mencapai 7.493 siswa.

Advertisement

Disinggung peringkat kelulusan siswa SMA/MA/SMK Sragen se-Jawa Tengah, Suwardi menjelaskan hingga kini belum ada analisa terkait hal itu. “Tahun sebelumnya Sragen berada di peringkat 26. Untuk kebocoran soal, selama penyelenggaraan kemarin tidak ada,” ungkapnya.

Bupati Sragen, Agus Fatchur Rahman, menuturkan tingkat kelulusan di Sragen yang mencapai 99,61% menunjukkan ada kesungguhan para siswa untuk lulus. “Tanpa kami mewajibkan sekolah meluluskan murid mereka, tanpa ada sakralisasi UN, anak-anak belajar dengan baik toh mereka juga lulus. Artinya, ketika mereka ingin meraih prestasi persyaratannya belajar sungguh-sungguh dan berdoa tanpa perlu menjadikan itu sebuah seremonial yang luar biasa,” terang dia.

Pada bagian lain, guna merayakan kelulusan, SMKN 1 Miri menggelar wisuda pelepasan siswa. Dalam wisuda itu, para siswa mengenakan pakaian adat Jawa. Kepala SMKN 1 Miri, Jumintono, menuturkan kegiatan yang juga dihadiri orangtua serta wali murid para siswa itu dilakukan untuk menghindari aksi konvoi merayakan kelulusan.

Advertisement

“Siswa di SMKN 1 Miri yang ikut ujian ada 325 orang, Alhamdulillah lulus 100%. Selain menghindari aksi konvoi, wisuda ini juga dilakukan untuk mengangkat budaya Jawa,” jelas dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif