Soloraya
Senin, 19 Mei 2014 - 17:37 WIB

TAWURAN WARGA : Warga Kalitelawah Masih Mengungsi, 11 Siswa MI Tak Ikut Ujian

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Solopos.com, BOYOLALI–Hingga Senin (19/5/2014), sebagian warga di Dukuh Kalitelawah, Desa Ngaren, Kecamatan Juwangi, Kabupaten Boyolali, masih mengungsi ke sejumlah tempat. Bahkan kondisi tersebut menyebabkan sebelas siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kalitelawah yang seharusnya mengikuti ujian sekolah/madrasah (USM) di sekolah tersebut tidak hadir.

Kondisi tersebut diakui kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Boyolali, Abdul Rahman, saat ditemui wartawan di kantornya, Senin. Diungkapkannya, tidak hadirnya sebelas siswa MI Kalitelawah tersebut lantaran mereka ikut mengungsi bersama keluarganya ke tempat yang dinilai lebih aman.

Advertisement

Hal itu menyusul terjadinya tawuran antarwarga di Dukuh Kalitelawah, Senin (12/5/2014), yang telah menewaskan Agus Riyanto, warga Desa Kalimati, Kecamatan Juwangi, dan berbuntut penyerangan ke wilayah Dukuh Kalitelawah, yang diduga dilakukan massa yang merupakan anggota salah satu perguruan bela diri.

“Panitia ujian, termasuk pihak sekolah sebenarnya sudah siap. Namun sebelas peserta USM di MI Kalitlawah tersebut tadi pagi tak ada yang datang untuk mengikuti ujian. Saat ditelusur, mereka memang ikut mengungsi bersama keluarganya ke beberapa tempat,” ungkap Abdul Rahman, didampingi Sekretaris Disdikpora, Darmanto, dan kepala bidang (kabid) SD, Agrar Mahadi.

Advertisement

“Panitia ujian, termasuk pihak sekolah sebenarnya sudah siap. Namun sebelas peserta USM di MI Kalitlawah tersebut tadi pagi tak ada yang datang untuk mengikuti ujian. Saat ditelusur, mereka memang ikut mengungsi bersama keluarganya ke beberapa tempat,” ungkap Abdul Rahman, didampingi Sekretaris Disdikpora, Darmanto, dan kepala bidang (kabid) SD, Agrar Mahadi.

Selain memantau di MI Kalitelawah, panitia juga memantau pelaksanaan USM di SD Ngaren yang lokasinya berdekatan dengan Dukuh Kalitelawah. Di SD itu, tercatat ada empat siswa yang berasal dari Dukuh Kalitelawah. Namun empat siswa tersebut bisa mengikuti USM setelah dijemput gurunya di tempat mereka mengungsi.

“Jadi hanya sebelas siswa di MI Kalitlawah yang tadi pagi tidak mengikuti ujian, sedangkan empat siswa di SD Ngaren itu bisa ikut,” terangnya.

Advertisement

“Jika mereka siap, tentunya akan difasilitasi untuk ikut ujian. Sementara untuk tempat pelaksanaan ujian, kalau tidak bisa diadakan di sekolah terkait, kemungkinan akan digelar di Kantor UPTD Disdik Kecamatan Juwangi. Hal itu mempertimbangkan situasi di Dukuh Kalitelawah yang dinilai belum memungkinkan,” imbuh Agrar.
Kemungkinan lain, lanjut Abdul, mereka bisa mengikuti ujian susulan yang dijadwalkan mulai Senin (2/6/2014) mendatang.

Menurut Abdul, adanya kejadian di Desa Ngaren tersebut, para siswa tetap harus mendapatkan hak mereka untuk bisa mengikuti ujian. Di sisi lain agar pelaksanaan USM juga berlangsung sukses administrasi, proses, dan hasil.

Terkait hal itu, Abdul mengatakan pihaknya telah meminta pihak sekolah dan panitia setempat untuk membuat berita acara khusus terkait kejadian tersebut. Jika sebelas siswa itu siap mengikuti USM, Selasa, pihaknya berkoordinasi dengan aparat kepolisian untuk pengamanan.

Advertisement

“Kami juga langsung koordinasi dengan pihak keamanan baik TNI maupun kepolisian untuk turut menjaga pelaksanaan ujian itu. Ini kami lakukan karena kondisi warga masih trauma, bahkan baru satu dua warga yang berani pulang untuk mengecek kondisi rumah yang ditinggalkan,” kata Abdul.

Diberitakan sebelumnya, tawuran antarwarga yang terjadi di Dukuh Kalitelawah, Desa Ngaren, Kecamatan Juwangi, Senin (12/5/2014), yang akhirnya menewaskan Agus Riyanto, warga Desa Kalimati, Kecamatan Juwangi, berbuntut penyerangan di wilayah Dukuh Kalitelawah, oleh massa yang diduga merupakan anggota salah satu perguruan bela diri, Minggu (18/5) dini hari.

Terpisah, pelaksanaan USM hari pertama di kawasan lereng Gunung Merapi, berjalan lancar. Pantauan jajaran Komisi IV DPRD Boyolali di SDN Tlogolele 2, Kecamatan Selo, 20 siswa mengerjakan soal Bahasa Indonesia dengan baik. Status Gunung Merapi yang saat ini masih waspada, tidak mempengaruhi pelaksanaan USM tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif