Soloraya
Minggu, 18 Mei 2014 - 22:15 WIB

TAWURAN WARGA : Warga Mengungsi, Berakhir Mediasi, Aparat Tetap Siaga di Juwangi Boyolali

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi tawuran (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, BOYOLALI—Kerusuhan yang terjadi di Ngaren, Juwangi, Boyolali, Sabtu (17/5/2014) malam hingga Minggu berahir mediasi. Warga juga sempat mengungsi demi keselamatan. Sebelumnya ratusan anggota perguruan bela diri mengobrak-abrik desa itu. Enam rumah, satu bengkel rusak, tak hanya itu massa juga menjarah toko dan merusak pipa PDAM di desa itu.

Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali, Letkol Kav Topri Daeng Balaw, saat dihubungi melalui ponselnya, Minggu, membenarkan kejadian Sabtu malam hingga Minggu dini hari itu.

Advertisement

Menurut dia, setelah mediasi, suasana dukuh kembali kondusif. Namun hingga Minggu malam, pihaknya masih menempatkan dua regu beranggotakan 17 pasukan di Dukuh Kalitelawah.

“Termasuk juga pasukan dari Polres Boyolali, koramil sekitar Juwangi, untuk mengantisipasi dan menjaga agar suasana tetap kondusif,” terang Dandim.

Diungkapkan dia, dari pantauannya, Minggu siang ada anggota perguruan bela diri yang juga datang untuk berziarah ke makam Agus.

Advertisement

“Ya ada rombongan sekitar 50 orang untuk berziarah. Tapi sejauh ini tidak terjadi apa-apa,” kata Dandim.

Dandim juga mengakui, sejak Sabtu malam, ada sejumlah warga Dukuh Kalitelawah yang memilih mengungsi sementara ke tempat yang lebih aman.

Langkah itu diakui Dandim, memang telah disarankan Muspika setempat sebelumya, sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan terkait imbas dari kasus tawuran antarwarga tersebut.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif