Solopos.com, BOYOLALI—Tawuran warga Dusun Ngaren, Juwangi, Boyolali, kembali pecah Sabtu (17/5/2014) malam hingga Minggu (18/5/2014). Ratusan anggota perguruan bela diri mendatangi desa itu dan mengobrak-abrik enam rumah warga Ngaren, Juwangi, Boyolali.
Kedatangan mereka sebagai buntut atas tewasnya Agus Riyanto warga Kalitelawah, Juwangi yang juga anggota perguruan bela diri itu saat tawuran antarwarga Senin (12/5).
Informasi yang dihimpun massa perguruan bela diri datang bertahap. Pertama sekitar 500 orang yang berniat ziarah ke makam Agus Riyanto yang dimakamkan 4 km dari lokasi tawuran.
Sekitar 30 menit kemudian, rombongan massa kedua yang jumlahnya sekitar 200 orang, menyusul dengan mengendarai empat truk dan satu bus. Namun rombongan ini berhasil dihalau pasukan Dalmas Polres Boyolali dan Brimob.
Diduga, mereka kemudian terprovokasi atas kasus tawuran antarwarga yang menyebabkan kematian Agus, hingga Minggu dini hari, massa tersebut tiba-tiba menyerang dan merusak sejumlah rumah warga.
Komandan Kodim (Dandim) 0724/Boyolali, Letkol Kav Topri Daeng Balaw, saat dihubungi melalui ponselnya, Minggu, membenarkan kejadian Sabtu malam hingga Minggu dini hari itu.