Soloraya
Sabtu, 17 Mei 2014 - 00:15 WIB

PROSTITUSI GUNUNG KEMUKUS : Ini Asal Mula Penyimpangan Ziarah dan Praktik Prostitusi

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Puluhan peziarah beristirahat di bangsal Kompleks Makam Pangeran Samudro, Pendem, Sumberlawang, Kamis (8/5/2014) malam. Ritual ziarah di Gunung Kemukus mendapat sorotan masyarakat menyusul masih maraknya praktik prostitusi di kawasan tersebut. (JIBI/Solopos/Kurniawan)

Solopos.com, SRAGEN–Maraknya prostitusi dan hubungan intim peziarah dengan lawan jenis yang bukan pasangan sah di Gunung Kemukus, Sragen, memantik keprihatinan juru kunci Makam Pangeran Samudro.

Mereka menyatakan perilaku tersebut keliru dan tidak dianjurkan. Seperti disampaikan Kepala Juru Kunci Makam Pangeran Samudro, Hasto Pratomo, ditemui solopos.com di sela prosesi ritual ziarah Kamis (8/5/2014) malam.

Advertisement

“Kami tidak menganjurkan ziarah harus dengan lawan jenis dan berbuat selingkuh di sini. Hal itu keliru besar,” kata dia. Hasto menjelaskan perilaku menyimpang terjadi karena pemahaman yang keliru masyarakat terhadap pernyataan sesepuh di Gunung Kemukus.

Zaman dulu, Hasto melanjutkan, para sesepuh Gunung Kemukus menjelaskan prosesi ziarah menggunakan kalimat perumpamaan (sanepan). Kalimat tersebut lebih kurang berbunyi,”Kalau Ziarah ke Gunung Kemukus Niati lah Seperti Saat akan Bertemu dengan Kekasih mu.”

Namun kalimat tersebut dipelintir oleh orang tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan pribadi. “Pemahaman masyarakat, bila ziarah ke Gunung Kemukus harus bersama demenan. Padahal itu hanya disalahgunakan orang tidak bertanggungjawab,” imbuh dia.

Advertisement

Hasto mengklaim sering berupaya meluruskan pemahaman keliru masyarakat dan peziarah. “Kami prihatin sekali dengan masih adanya pemahaman yang salah. Kadang mereka kami kumpulkan di bangsal dan kami beri penjelasan supaya tidak melakukan hal salah,” tutur dia.

Penelusuran solopos.com, ritual menyimpang berhubungan intim dengan lawan jenis yang bukan pasangan sah hanya dilakukan sebagian peziarah. Masih ada sebagian lain peziarah datang ke Gunung Kemukus murni berziarah dan berdiam diri di kompleks makam.

Seperti yang dilakukan peziarah asal Mranggen, Demak, Mahfud, saat ditemui solopos.com, di bangsal istirahat Makam Pangeran Samudro. Dia mengaku sudah beberapa kali ziarah ke Gunung Kemukus. “Saya datang ya untuk ziarah saja, tidak membawa demenan,” tutur dia.

Advertisement

Mahfud mengaku prihatin dengan adanya sebagian peziarah yang melakukan hubungan intim dengan lawan jenis yang bukan pasangan sah mereka. Padahal pengelola Gunung Kemukus sudah berulangkali menyatakan pemahaman tersebut menyimpang.

Penanggung Jawa Objek Wisata Gunung Kemukus, Marcelo Suparno, mengonfirmasi tidak adanya anjuran berhubungan intim dengan pasangan tak sah saat ritual di Makam Pangeran Samudro. Dengan sosialisasi terus menerus, dia berharap perilaku menyimpang tersebut dihentikan.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif