Soloraya
Jumat, 16 Mei 2014 - 02:15 WIB

PENCABULAN KARANGANYAR : Guru PAUD Enggak Boleh Gaptek!

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Guru TK

Solopos.com, KARANGANYAR—Kasus pencabulan Karanganyar yang melibatkan terduga pelaku siswa bocah SD membuat keprihatian banyak pihak.

Beberapa upaya dilakukan untuk mencegah kasus pencabulan. Salah satunya dengan melibatkan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan TK sederajat.

Advertisement

Guru PAUD di Bumi Intanpari mestinya tak boleh mengalami sindrom gagap teknologi (Gaptek). Hal itu untuk mencegah perilaku menyimpang anak sejak usia dini, seperti terkontaminasi video porno yang mudah diakes melalui ponsel.

Demikian dijelaskan Pengurus PAUD Karanganyar, Yuli Widiastuti, saat ditemui Solopos.com di gedung DPRD Karanganyar, Kamis (15/5/2014).  Perkembangan teknologi saat ini menjadi tantangan zaman yang dihadapi setiap guru PAUD dan TK.

“Anak-anak kecil saat ini sudah banyak yang bisa mengoperasikan komputer dan ponsel. Ini tantangan tersendiri bagi kami. Jangan sampai seorang anak dapat mendikte guru, sehingga guru tak tahu apa-apa soal teknologi. Anak pun bisa leluasa melakukan hal-hal yang tak diinginkan, termasuk menonton video porno,” katanya.

Advertisement

Yuli menjelaskan setiap guru harus memiliki tugas moral dalam mengembangkan pribadi seorang anak. Dengan demikian, seorang guru harus mengawasi perkembangan fisik dan psikologi anak secara intens.

“Adanya kejadian pencabulan di Tawangmangu yang terjadi beberapa hari terakhir membuat kami miris. Apalagi, itu dilakukan anak di bawah umur. Jangan sampai, hal itu terjadi lagi di masa mendatang,” katanya.

Pendidikan Anak

Advertisement

Praktisi pendidikan anak-anak, Dedy Andrianto, menjelaskan untuk
menghindari perilaku menyimpang dalam diri anak-anak, mestinya sudah ditanamkan jiwa kretaivitas kepada anak.

Cara sederhana mengembangkan jiwa kreativitas itu, yakni mengedepankan prinsip amati, tiru dan modifikasi ATM.

“Kemampuan kreatif dapat ditingkatkan melalui belajar sejak usia dini,” ujarnya saat memberikan seminar berjudul Mengembangkan
Kreativitas Guru dan Orangtua dengan Memanfaatkan Media Barang Bekas di gedung DPRD Karanganyar, Kamis.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif