Soloraya
Jumat, 16 Mei 2014 - 03:42 WIB

NASIB TENAGA HONORER : BKD Wonogiri Periksa Berkas K2

Redaksi Solopos.com  /  Rini Yustiningsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tenaga honorer K2 mengeruduk Gedung DPRD Wonogiri, Maret 2014. (Trianto Hery S./JIBI/Solopos)

Solopos.com, WONOGIRI–Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonogiri masih memverifikasi berkas tenaga honorer kategori 2 (K2) secara teliti dan cermat. Hal ini dilakukan agar kasus dugaan pemalsuan data tenaga honorer K2 tak terulang kembali.
Kabid Pengembangan Karir BKD Wonogiri, Bambang Karno mengatakan para tenaga honorer K2 telah mengumpulkan berkas administrasi pada beberapa hari lalu. Kini, pihaknya masih memverifikasi berkas tersebut secara teliti dan cermat. Apabila berkas administrasi tak lengkap maka tidak akan diproses.
“Kami akan lebih hati-hati saat memverifikasi berkas tenaga honorer K2. Kami tak ingin kasus itu [dugaan pemalsuan data tenaga K2] terulang lagi,” katanya kepada Solopos.com, Kamis (15/5/2014) siang.
Kemungkinan proses verifikasi berkas administrasi tenaga honorer K2 rampung pada pekan depan. Selanjutnya, berkas administrasi tersebut segera dikirim ke Badan Kepegawaian Negara (BKN) Kantor Regional Jogja untuk diverifikasi ulang. Setelah kelar baru dikirim ke BKN Pusat di Jakarta.
Bambang memaparkan dua tersangka kasus dugaan pemalsuan data tenaga honorer K2 yakni guru tidak tetap (GTT) bernama Wiwik Haryani dan mantan kepala sekolah di salah satu SMPN di Selogiri, Sumarno telah mengundurkan diri. Kendati demikian, dia enggan membeberkan secara jelas tenaga honorer K2 lainnya yang telah mengundurkan diri.
“Sesuai aturan memang harus mengundurkan diri. Belum tahu apakah ada tenaga honorer K2 lainnya yang juga mengundurkan diri atau tidak. Sekarang kami fokus memverifikasi berkas administrasi satu persatu,” beber dia.
Sementara itu, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Wonogiri, Rumanti Permanandyah menyatakan berdasarkan hasil rapat koordinasi (rakor) dengan BKN maka Pemerintah Pusat akan membuka rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak 100.000 formasi.
Kemungkinan besar, para tenaga honorer K2 yang tak lolos seleksi CPNS pada Desember 2013 lalu dapat mengisi lowongan formasi CPNS dan PPPK tersebut. “Jatah formasi setiap daerah berbeda-beda, itu kewenangan Pemerintah Pusat. Jumlah formasinya saya juga belum tahu,” jelas dia.

Di sisi lain, Ketua Forum Komunikasi K2 Wonogiri, Sutardi menyatakan saat ini, perwakilan tenaga honorer K2 seluruh Indonesia mendatangi kantor Kementerian Pendahayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) di Jakarta.

Mereka menuntut kejelasan nasib para tenaga honorer yang tak lolos seleksi CPNS. Sayangnya, perwakilan tenaga honorer K2 Kabupaten Wonogiri tidak ada yang berangkat ke Jakarta lantaran tengah mengurusi acara keluarga.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif