Lifestyle
Jumat, 16 Mei 2014 - 19:08 WIB

KULINER SOLORAYA : Olahan Lele Bukan Itu-Itu Saja...

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lele tak lagi hanya digoreng dan dibakar... ada juga yang disajikan di hotplate (Farid Syafrodi/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Lele atau ikan keli sudah berbeda sejak sebelum diolah jadi masakan. Tekstur dagingnya lebih lembut ketimbang kebanyakan ikan air tawar. Sayangnya, banyak pelaku usaha kuliner memasaknya dengan cara yang itu-itu saja.

Selama ini ikan lele hanya diolah dengan cara digoreng atau dibakar. Kedua menu itu sering kali disajikan bersama dengan sambal bawang mentah maupun sambal bawang matang, lengkap dengan sayur kol, mentimun, dan kemangi.

Advertisement

Pecel lele, lele bakar, maupun lele penyet banyak ditemukan di sejumlah warung makan dan warung tenda di pinggir jalan. Namun beberapa warung di Kota Solo mengolah ikan lele dengan cara yang berbeda.

Karena dimasak dan dibumbui dengan cara yang tidak biasa, maka sensasi rasanya tentu saja jauh berbeda dengan menu lele yang lazim ada. Bagaimanakah sensasi rasa aneka olahan lele itu?

Advertisement

Karena dimasak dan dibumbui dengan cara yang tidak biasa, maka sensasi rasanya tentu saja jauh berbeda dengan menu lele yang lazim ada. Bagaimanakah sensasi rasa aneka olahan lele itu?

Salah satu warung makan yang menjual menu serba lele adalah Lele Gombel (Sego Sambel) di Jl. Abdul Muis No. 128, Solo, atau 50 meter depan SMAN 2 Solo. Di warung yang berdiri sejak tiga tahun lalu ini, ada 15 menu berbahan ikan lele yang ditawarkan kepada calon konsumen.

Olahan lele itu antara lain Lele Saus Lampung, Lele Saus Bangkok, Lele Blackpepper, Lele Saus Tiram dan Lele Saus Asam Manis. Ada pula menu Lele Lombok Ijo, Lele Kremes, Lele Rempah dan Pecel Lele.

Advertisement

Semua olahan lele itu dibanderol dengan label harga yang terbilang murah, mulai Rp7.500-Rp10.000.

Pemilik warung Lele Gombel, Musirah, yang ditemui Solopos.com di warungnya, Rabu (14/5/2014), mengakui salah satu menu yang banyak disukai pengunjung, Lele Bakar Fuja. Olahan lele itu disajikan dengan pembungkus daun pisang.

Penggunaan daun pisang ini membuat sajian lele yang dibumbui dengan daging rendang memunculkan aroma harum. Daging lelenya juga tidak gosong ketika dibakar dan bumbu santan kelapa semakin matang.

Advertisement

Beda lagi dengan Lele Saus Lampung. Satu ekor lele sepanjang lebih kurang 20 centimeter dilumuri dengan bumbu penuh cabai merah yang pedas. Beberapa pengunjung dari kalangan anak muda, kata Musirah, suka dengan menu tersebut. Menu lain yang disukai oleh kalangan mahasiswa dan pelajar adalah Lele Saus Blackpepper.

Anda juga bisa menemukan sensasi rasa lele yang berbeda ketika menyantap Lele Hotplate. Lele yang digoreng garing dan dilumuri dengan saus khusus, menawarkan sensasi makan yang berbeda. Daging lele semakin gurih ketika dinikmati dengan saus, jagung manis, potongan wortel dan buncis.

Bagi yang ingin menu yang berkuah, bisa memesan tomyam dan soto lele. Khusus untuk kedua menu ini, lele terlebih dahulu difillet, dipotong dadu lalu digoreng. Daging lele dan kuahnya dipisah dan ketika dimakan baru dimasukkan di kuahnya. “Memang ada yang bilang aneh, lele kok dibuat soto. Tapi setelah merasakan sendiri, mereka komentar enak,” papar dia.

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif