Soloraya
Jumat, 16 Mei 2014 - 07:45 WIB

FLU BURUNG WONOGIRI : Hasil Pemeriksaan Laboratorium Penderita Dikirim ke Kementerian

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan flu burung. (Dok/JIBI)

Solopos.com, WONOGIRI–Hasil pemeriksaan laboratorium RF, 5, warga Kerjo Lor, Kecamatan Ngadirojo telah dikirim ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk diteliti. Kini, bocah yang diduga tertular virus Avian Influenza (AI) masih dirawat di ruang isolasi RSUD dr Moewardi, Solo.

Kepala Humas RSUD dr Moewardi Solo, Eliza mengatakan hasil pemeriksaan laboratorium RF dikirim pada Rabu (14/5) lalu. Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil penelitian Kementerian Kesehatan perihal dugaan penularan penyakit flu burung tersebut.

Advertisement

“Mungkin pekan depan hasil penelitian dari Kementerian [Kementerian Kesehatan] sudah keluar. Kami belum bisa pastikan apakah Raka tertular penyakit flu burung atau tidak makanya masih menunggu hasil penelitian dari Pusat,” katanya kepada solopos.com, Kamis (15/5) siang.

RF masih dirawat di ruang isolasi RSUD dr Moewardi, Solo sejak Selasa (13/5) lalu. Sesuai prosedur tetap (proptap), manusia yang diduga tertular virus AI harus menjalani perawatan intensif di ruang isolasi. Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan virus AI dari manusia ke manusia lainnya.

Menurut Eliza, kondisi RF berangsur-angsur membaik. Demam tinggi yang dideritanya beberapa hari lalu sudah berkurang. “Di sekitar rumah RF memang ada unggas mati mendadak. Namun, RF tak pernah melakukan kontak langsung dengan unggas tersebut. Sekarang masih dirawat di ruang isolasi, ini sesuai protap,” terang dia.

Advertisement

Eliza membandingkan kondisi RF dengan RD, warga Desa Pule, Kecamatan Jatisrono yang meninggal dunia lantaran positif terjangkit virus AI. Saat dirawat di rumah sakit, kondisi RD sudah lemah karena telah menderita demam tinggi hingga belasan hari.

Di sisi lain, Kabid Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan ( P2PL) DKK Wonogiri, Supriyo Heriyanto menyatakan pihaknya juga masih menunggu hasil penelitian laboratorium dari Kementerian Kesehatan. Pihaknya selalu berkoordinasi dengan pemerintahan Kecamatan Ngadirojo untuk mengantisipasi penularan penyakit flu burung.

Lebih jauh, Supriyo menjelaskan warga yang berdomisili di sekitar rumah RF diminta meningkatkan kewaspadaan. Apabila ada unggas milik warga mati mendadak diminta segera dilaporkan ke perangkat desa setempat atau instansi terkait agar segera ditindaklanjuti.

Advertisement

“Kami masih menunggu hasil penelitian laboratorium yang dilakukan Kementerian Kesehatan. Namun, langkah-langkah antisipasi penularan penyakit flu burung telah dilakukan bersama instansi terkait lainnya,” pungkas dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif