Soloraya
Kamis, 15 Mei 2014 - 12:01 WIB

PENCURIAN BOYOLALI : SDN 1 Potronayan Jadi Sasaran, Komputer dan Kamera Raib

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pencuri (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Solopos.com, BOYOLALI–SD Negeri (SDN) 1 Potronayan, Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali, Selasa (13/5/2014), jadi sasaran aksi pencurian. Sejumlah komputer berikut monitornya dan kamera digital, raib. Akibat kejadian itu, SDN tersebut mengalami kerugian sekitar Rp16 juta.

Informasi yang diperoleh solopos.com, Rabu (14/5/2014), menyebutkan, kejadian itu kali pertama diketahui salah seorang guru setempat, Imroatun, 23, Selasa, sekitar pukul 07.30 WIB saat hendak masuk ke perpustakaan. Imroatun kaget lantaran saat hendak membuka pintu, sudah dalam kondisi rusak.

Advertisement

Kejadian itu kemudian diberitahukan kepada seorang guru lainya, Basir Asyari, 50. Mereka kemudian segera mengecek ke dalam perpustakaan tersebut. Ternyata kondisi ruangan itu sudah acak-acakan. Perangkat komputer berupa dua LCD, tiga CPU, dan empat monitor, serta satu kamera digital, raib dari tempatnya.

Penjaga sekolah, Kiswanto, 48, kemudian melaporkan kasus itu kepada petugas polsek setempat.

Kapolres Boyolali, AKBP Budi Haryanto, melalui Kapolsek Nogosari, AKP Sulasto, saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu, membenarkan laporan tersebut. Menindaklanjuti kasus itu, pihaknya sudah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan penyelidikan.

Advertisement

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), diduga, pelaku pencurian di SDN itu berjumlah lebih dari satu orang. Mereka masuk ke perpustakaan dengan cara menjebol pintu ruangan tersebut. Meskipun pintu perpustakaan itu sudah dilapisi teralis dari besi dan digembok, pelaku berhasil masuk dengan cara merusak kunci gembok.
“Kunci gemboknya dirusak pelaku,” terang Kapolsek.

Diduga, para pelaku beraksi pada dini hari, saat suasana sekolah dalam keadaan sepi. Sebab dari keterangan penjaga sekolah, Senin (12/5) malam, sekitar pukul 00.00 WIB sudah mengecek kondisi sekolah dan masih aman.

Pelaku dapat dengan leluasa beraksi karena sekolah juga cukup jauh dari pemukiman penduduk.
Kapolsek menambahkan kasus tersebut kini dalam penyelidikan lebih lanjut.

Advertisement

“Pelaku masih dalam lidik. Kami masih memeriksa saksi-saksi, tetapi belum ada yang mengarah ke pelaku,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif