Jogja
Kamis, 15 Mei 2014 - 06:30 WIB

MERAPI WASPADA : Sopir Truk Sepakati Harga Pasir Merapi

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah sopir truk lokal Sleman menghentikan truk asal luar DIY yang akan masuk dan akan keluar dari wilayah Cangkringan, di kawasan Perikanan, Argomulyo, Senin (12/5/2014). (JIBI/Harian Jogja/Sunartono)

Harianjogja.com, SLEMAN—Setelah sempat berhenti selama 24 jam menyusul adanya larangan masuk bagi truk pengangkut pasir dari luar DIY, Selasa (13/5/2014) sore geliat ekonomi  di kawasan penambangan pasir di Kecamatan Cangkringan kembali berdenyut.

Sebelumnya, ratusan sopir truk lokal menggelar aksi mencegat truk pengangkut pasir dari luar daerah yang akan mengambil pasir di kawasan Cangkringan, sejak Senin (12/5/2014) pagi.

Advertisement

Hal itu dipicu terjadinya kenaikan harga pasir mencapai Rp500.000 dari awalnya Rp150.000. Truk luar menjadi sasaran karena mereka berani membeli pasir dengan harga mahal.

Kapolsek Cangkringan, AKP Roby menjelaskan, mediasi yang berlangsung di Kantor Kecamatan Cangkringan dihadiri sekitar 20 penambang dan kepala desa dari masing-masing wilayah tambang. Begitu juga dari perwakilan truk lokal tidak kurang dari 20 orang juga turut serta dalam upaya kesepakatan bersama.
“Seluruh Muspika juga hadir untuk mencapai suatu titik temu agar tidak berlarut,” terangnya, Selasa (13/5/2014).

Dari mediasi itu akhirnya diperoleh kesepakatan, antara lain harga pasir diturunkan menjadi Rp200.000 dari awalnya naik hingga Rp500.000, serta harga batu juga disepakati Rp250.000. Hal itu berlaku untuk semua truk baik lokal maupun luar daerah.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif