Soloraya
Rabu, 14 Mei 2014 - 08:46 WIB

LEBARAN 2014 : BI Cegah Inflasi Tinggi Akibat Harga Sembako

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - ilustrasi laju inflasi (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, SOLO — Bank Indonesia (BI) berencana bertemu dengan distributor sembilan bahan pokok (sembako) di wilayah Solo. Hal tersebut dilakukan demi mengantisipasi peningkatan inflasi yang tinggi pada Juni dan Juli 2014 mendatang.

Kepala BI Perwakilan Solo, Ismet Inono, menyampaikan Juni dan Juli terdapat beberapa agenda besar seperti tahun ajaran baru, pemilu presiden dan wakil presiden, bulan puasa Ramadan, dan Lebaran. Dia menyampaikan pada saat itu biasanya kebutuhan masyarakat meningkat tajam jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya.

Advertisement

Apalagi biasanya pada saat seperti itu, masyarakat mudah termakan isu yang mengatakan stok terbatas sehingga menyebabkan panic buying. Akibatnya harga melambung tinggi dan menyebabkan inflasi. “Pertemuan tersebut untuk mengetahui kondisi riil di lapangan mengenai kondisi pasokan barang kebutuhan,” ungkap Ismet kepada wartawan seusai acara High Level Meeting (HLM) Pengendalian Inflasi Melalui Penguatan Ketahanan Pangan dan Persiapan Ramadan di The Sunan Hotel, Solo, Selasa (13/5/2014).

Menurut Ismet, pertemuan dengan distributor sudah dilakukan tetapi tidak secara masif dan hanya beberapa distributor. Selain itu, pada Selasa (13/5/2014) pihaknya bersama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Soloraya mengadakan pertemuan di The Sunan Hotel untuk membahas mengenai ketersediaan pangan dan pengendalian inflasi.

Pihaknya optimistis inflasi Juni-Juli tidak akan setinggi tahun lalu. Hal ini karena bertepatan dengan panen pada masa tanam (MT) II. Selain itu data yang diungkapkan Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdivre III Surakarta, cadangan beras mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hingga tujuh bulan mendatang.

Advertisement

Dia menjelaskan beras memiliki peranan yang sangat penting dalam sumbangan ke inflasi mengingat bobotnya yang besar. Oleh karena itu, sekecil apa pun pergeseran harga, sangat berpengaruh terhadap nilai inflasi. Lebih lanjut, Ismet menjelaskan pada kuartal pertama tahun ini laju inflasi relatif lebih rendah jika dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Hal tersebut dipengaruhi tidak adanya administrated price seperti kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) pada tahun lalu. Namun menurut dia, harga pangan lain yang perlu diwaspadai adalah cabai rawit, bawang merah, telur ayam ras, minyak goreng, cabai merah, dan bawang putih.

 

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif