Soloraya
Rabu, 14 Mei 2014 - 17:10 WIB

HUT PEMKAB WONOGIRI : Cak Nun: Jangan Saling Mencela

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Emha Ainun Najib atau Cak Nun (kiri) memberikan tausiah pada acara HUT ke-273 Pemkab Wonogiri di Alun-alun Giri Krida Bakti, Wonogiri, Selasa (13/5/2014) malam.(JIBI/Solopos/Trianto Hery Suryono)

Solopos.com, WONOGIRI–Ribuan umat Islam memadati Alun-alun Giri Krida Bakti, Wonogiri, Selasa (13/5/2014) malam. Hujan tak mengurangi niat umat Islam untuk datang di acara yang bertajuk Ngaji Bareng Emha Ainun Najib dan Kiai Kanjeng.

Mereka mulai datang di Alun-alun sekitar pukul 19.10 WIB. Sebelum pengajian dimulai, Bupati menyerahkan duplikat kunci mobil operasional kepada pengurus Dewan Masjid Indonesia Cabang Wonogiri. Pantauan solopos.com, pengajian bubar sekitar Rabu (14/5/2014) sekitar pukul 00.25 WIB. Gerimis yang turun sejak pukul 23.10 WIB tak menyurutkan peserta pengajian.

Advertisement

“Apakah masih mau mengikuti pengajian hingga pukul 00.00 WIB,” ujar Emha yang akrab dipanggil Cak Nun.

Setelah mendengar jawaban kesanggupan, Cak Nun menegaskan keberkahan akan dirasakan manusia dalam tiga hal. Pertama, dosa rakyat dan pemimpin diampuni Allah SWT, kedua, masyarakat lancar dalam bekerja dan mudah mendapatkan rejeki dan ketiga, selalu ditolong Allah SWT dalam suasana apapun.

Cak Nun berkali-kali menyindir ketimpangan yang terjadi di masyarakat dan pemerintahan. Cak Nun meminta masyarakat tidak saling mencela agar ukhuwah tercapai dan keberkahan dinikmati. “Bagi umat yang mengikuti sifat Nabi Muhammad SAW dengan memakai celana di atas mata kaki, silahkan saja. Namun, tegasnya, jangan dicaci jika ada orang yang mengenakan celana di bawah mata kaki. Juga soal kenduri. Bagi yang mau hadir jangan dicaci karena dua orang yang hadir dalam persamuan sama saja dengan kenduri.”

Advertisement

Di pemerintahan, dia berharap pelaku birokrasi tidak membudayakan “mencuri”. “Saya tidak bisa membayangkan sebuah proyek tidak disunat. Karena setan itu sudah ada di hati setiap manusia yang lalai.”

Suasana pengajian tidak membosankan ketika satu per satu pimpinan organisasi Islam di Wonogiri diajak melakukan tausiah. Mulai dari Ketua MUI, Ketua MTA Wonogiri, Ketua PDM Wonogiri, Ketua LDII Wonogiri hingga pimpinan Muspida plus Wonogiri. Ketua panitia HUT ke-273 Pemkab Wonogiri, Suharno menegaskan, kegiatan Ngaji Bersama Emha Ainun Najib terbuka bagi masyarakat Wonogiri. “Sebelum kegiatan Ngaji Bareng didahului dengan doa bersama oleh pemeluk agama masing-masing.”

Bupati Wonogiri, Danar Rahmanto menjelaskan, hujan yang mengguyur Wonogiri sebelum pengajian dimulai diharapkan memberikan kesejukan masyarakat Kota Gaplek. “Pengajian bertujuan memberikan nutrisi rohani dalam membangun Wonogiri yang lebih baik. Ukhuwah organisasi Islam sangat diperlukan dan pengajian ini merupakan sarana dakwah.”

Advertisement

Menurut Bupati, upaya membangun Wonogiri dibutuhkan campur tangan Allah SWT dalam setiap kehidupah manusia. “Tanpa campur tangan Tuhan, semua yang dikehendaki manusia tidak bisa tercapai. Termasuk berpolitik, butuh campur tangan Tuhan.”

Lebih lanjut dijelaskan oleh lelaki asal Ngadirojo ini, keberadaan Wonogiri tidak terlepas dari semangat spiritual yang ditunjukkan oleh pendiri Wonogiri, yakni RM Said. “Pada 273 tahun yang lalu RM Said berjuang melawan penjajah Belanda. Tanpa campur tangan Tuhan perjuangan itu niscaya tidak berhasil. Keberhasilan itu ditunjukkan dengan menanamkan sistem pemerintahan di Kabupaten Wonogiri.”

Sedangkan, Kabag Kesra Pemkab Wonogiri, Maryanto menjelaskan tema Membangun Ukhuwah Menggapai Berkah dimaksudkan agar semua pemimpin organisasi di Wonogiri tidak saling mengkotak-kotakkan diri. “Setiap orang ada kekurangan. Kekurangan itu akan ditutup oleh anggota masyarakat yang lain sehingga menjadi rukun. Jika kerukunan sudah terjalin, keberkahan akan mengikuti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif