Soloraya
Senin, 12 Mei 2014 - 23:40 WIB

JAVA EXPO 2014 : Sejumlah Daerah Tawarkan Investasi Industri

Redaksi Solopos.com  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - logo Java Expo 2014 (Sinergievent.com)

Solopos.com, SOLO — Sejumlah peserta Pameran Nasional The 9th Java Expo 2014 di Pagelaran Keraton Solo, Rabu-Minggu (14-18/5/2014), menawarkan investasi kawasan industri di samping promosi produk unggulan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Pengusung tawaran investasi kawasan industri itu adalah peserta dari badan penanaman modal (BPM) di luar Soloraya, seperti Balikpapan, Kalimantan Timur dan Lamongan, Jawa Timur.

Kepala Sub Bidang Promosi dan Kerjasama Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Balikpapan, Sentot Prasasto, mengatakan pameran menjadi wadah UMKM di Balikpapan agar dapat berkompetisi dengan daerah lain. Dia berharap melalui pameran dapat membangun jaringan bisnis ke Solo dan sebaliknya. Oleh karena itu Sentot memberikan porsi besar kepada dua UMKM yang digandeng.

Advertisement

“Kami prioritas menawarkan potensi perdagangan. Selain itu kami menawarkan potensi investasi di kawasan industri Kariangau dan pengembangan kawasan reklamasi coastal road. Kami informasikan kepada calon investor di Solo. Tujuan jangka pendek pengusaha dan masyarakat Solo berkunjung ke Balikpapan,” kata Sentot saat dihubungi Solopos.com, Senin (12/5/2014).

Sentot menambahkan UMKM didorong sebagai sektor penggerak ekonomi dan dapat berkompetisi dengan daerah lain. Sehingga melalui pameran dapat membuka peluang kerja sama bisnis. Mereka membawa kerajinan manik-manik, kain lampit, perhiasan dari batu, dan lain-lain.

Hal senada disampaikan Kepala Bidang Promosi dan Pengembangan Potensi Daerah, Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Kabupaten Lamongan, Fajar Nugroho. Dia menjelaskan ingin mempromosikan Lamongan sebagai salah satu wilayah investasi di Jawa Timur.

Advertisement

Fajar menawarkan lahan 6.000 hektare (ha) di wilayah Utara Kabupaten Lamongan, tepatnya di Paciran dan Brondong. Dia menyebut wilayah itu sebagai kawasan industri berat. Selain itu mereka juga menawarkan Lamongan bagian tengah sebagai kawasan jasa dan perdagangan dan bagian selatan sebagai kawasan agroindustri. Fajar juga membawa produk UMKM berupa tas dan sandal dari enceng gondok, batok kelapa, dan lain-lain.

“Kami bawa informasi peluang investasi di Lamongan. Kami juga membawa produk unggulan berupa tikar lipat dari bahan kain dan plastik, dan lain-lain,” ujar Fajar.

Sementara itu Ketua Panitia The 9th Java Expo 2014, Daryono, memaparkan pameran bertepatan dengan waktu libur hari raya Waisak pada Kamis (15/5/2014) dan akhir pekan. Sehingga dia berharap dapat mendongkrak pengunjung. Terlebih pameran yang akan diikuti 200 binaan pemerintah, BUMN, maupun UMKM mandiri itu tidak bisa lepas dari transaksi.

Advertisement

“Kami sengaja memilih waktu berdekatan dengan akhir pekan dan libur hari raya. Pameran ini sejatinya untuk promosi dan investasi tetapi kami memfasilitasi transaksi. Kami juga berharap pameran berimbas pada lokasi tujuan wisata dan pusat oleh-oleh di sekitar pameran,” tutur Daryono saat dihubungi Solopos.com, Senin.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif