News
Minggu, 11 Mei 2014 - 20:30 WIB

Habis Nonton Bola, Pelajar SMP Jogja Dibacok

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Googleimage)

Solopos.com, JOGJA — Novel, 15, warga Kecamatan Tegalrejo, Jogja, dibacok dengan menggunakan cerulit oleh sekelompok orang yang belum diketahui identitasnya. Kejadian itu dialaminya seusai pulang menyaksikan pertandingan sepak bola di Stadion Mandala Krida, Sabtu (10/5/2014) malam.

Akibatnya, pelajar kelas I sebuah SMP swasta di Jogja ini harus menjalani perawatan di rumah sakit. Informasi yang dihimpun Harian Jogja, peristiwa pembacokan itu terjadi sekitar pukul 18.15 WIB dibawah jembatan layang, Kecamatan Danurejan, Jogja, atau di sekitar rel kereta api (KA).

Advertisement

Malam itu Novel dan temannya Tito, 15, pulang menyaksikan pertandingan antara PSIM dan Persenga Nganjuk di Stadion Mandala Krida. Keduanya mengendarai sepeda motor matik menuju arah Utara.
Saat akan melintasi rel KA, Novel dan Tito dicegat oleh segerombolan orang yang mengendarai sepeda motor dan kendaraan roda empat.

Kelompok pelaku pun meneriaki keduanya dan menyuruh untuk membuka baju yang beratribut The Mident. Novel dan Tito pun menjadi bulan-bulanan kelompok pelaku yang berjumlah lebih dari tiga orang.
Keduanya pun tak mampu melakukan perlawanan karena jumlah pelaku lebih banyak. Novel terkena sabetan cerulit di bagian punggung saat akan lari mencari perlindungan. Luka yang dialaminya hingga 10 jahitan. Selain luka punggung, bagian kepala novel pun mengalami luka bacok.

“Lukanya terkena sabetan semacam cerulit,” kata Heri Santoso, selaku ketua The Maident saat dihubungi, Minggu (11/5/2014).

Advertisement

Selain Novel, kata Heri, Tito pun terluka. Namun luka Tito hanya lebam-lebam bekas bukulan tangan kosong di bagian wajah dan badan. Peristiwa tersebut diakui Heri merupakan tindakan kekerasan yang tidak bisa ditolelir. Heri mendesak kepolisian segera menindaklanjuti dan menangkap para pelaku karena sudah membuat resah masyarakat khususnya pendukung PSIM dari The Maident.

Selama ini, The Maiden diakuinya merupakan pendukung setia PSIM di manapun tim itu bermain. “Kalau tidak ditindaklanjuti saya khawatir kesabaran anggota kita hilang sehingga akan ada upaya pembalasan,” ancam dia.

Sebab, diakui Heri, peristiwa kekerasan yang menimpa The Maident bukan pertama kali terjadi melainkan sering namun pengusutan dari kepolisian tidak pernah tuntas. Sementara itu, Kapolresta Jogja Komisaris Besar Polisi Slamet Santoso, saat dihubungi Harian Jogja, mengaku sudah mengamankan barang bukti berupa satu unit kendaraan roda empat yang diduga milik pelaku.

Advertisement

Hingga, Minggu siang, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk menangkap pelaku. “Kita masih selidiki pelakunya,” tegas Slamet.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif