Soloraya
Jumat, 9 Mei 2014 - 15:44 WIB

WABAH PENYAKIT MERS : Calon Jemaah Umroh dan Haji hingga TKI Diminta Waspada

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (google img)

Solopos.com, BOYOLALI–Para calon jemaah umroh dan haji asal Kabupaten Boyolali diminta mewaspadai penularan penyakit middle east respiratory syndrome (MERS) di Arab Saudi saat ini dan mencermati kasus-kasus yang telah tersebar ke beberapa negara. Termasuk beberapa kasus di Indonesia yang diduga MERS.

Hal itu dikemukakan kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Yulianto Prabowo, ketika ditemui wartawan di kantornya, Jumat (9/5/2014).

Advertisement

Kewaspadaan itu sebagai antisipasi dini dari penularan penyakit tersebut. Meskipun diakuinya, kasus penyakit yang belum lama ini terjadi di Timur Tengah itu belum ditemukan di wilayah Kota Susu. Di sisi lain, lanjut dia, pemerintah juga belum melarang calon jemaah umroh maupun haji untuk berangkat ke Tanah Suci tahun ini.
“Menurut informasi memang kasusnya baru di Kota Medan atau Surabaya, ada jemaah umroh yang baru saja pulang, diduga terserang MERS,” ungkap Yulianto.

Pihaknya mengimbau kepada calon jemaah umroh dan haji untuk senantiasa menjaga kondisi kesehatan sebelum keberangkatan mereka ke Tanah Suci. Hal itu juga berlaku untuk calon tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Boyolali yang akan menjalani kontrak kerja di wilayah Timur Tengah.

“Tidak hanya calon jemaah umroh atau haji, tapi juga bagi calon TKI yang mungkin akan bekerja di kawasan Timur Tengah, perkembangan kasus penyakit MERS tersebut juga perlu dicermati dan diwaspadai. Apalagi kalau untuk TKI kan masa kontraknya bisa lebih dari setahun,” tambahnya.

Advertisement

Gejala orang yang terserang penyakit MERS, menurut dia, secara umum mirip dengan orang yang terserang flu biasa. Infeksi MERS yang disebabkan oleh virus korona itu menyerang saluran pernafasan bawah (paru). Pasien yang mengalami infeksi ini akan mengalami demam tinggi, batuk, hingga sesak nafas. Pada paru terjadi radang paru akut atau pneumonia dan mudah terjadi komplikasi pada ginjal sampai gagal ginjal.

“Antisipasinya, selalu jaga kondisi tubuh, bisa dengan minum vitamin, suplemen, hingga menjaga jarak dari berbagai kemungkinan yang bisa menyebabkan penularan,” tandasnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif