Soloraya
Kamis, 8 Mei 2014 - 16:47 WIB

MERAPI WASPADA : Beredar Isu Merapi Meletus, Warga Diancam Jual Sapi

Redaksi Solopos.com  /  Adib Muttaqin Asfar  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pencurian Sapi (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, KLATEN — Warga yang tinggal di lereng Gunung Merapi dibuat jengkel oleh ulah blantik atau pedagang sapi. Pasalnya, blantik menebar isu bahwa Merapi akan meletus dan harga sapi bakal anjlok jika tidak segera dijual.

Kepala Dusun I Desa Balerante, Jaenu, mengatakan blantik tersebut mulai berulah sejak status Merapi meningkat menjadi level II atau waspada. Rata-rata blantik yang merupakan warga Kabupaten Boyolali tersebut mempengaruhi warga yang memiliki ternak sapi di kawasan rawan bencana (KRB) III. Kawasan tersebut seperti Dusun Sambung Rejo, Gondang, Sukorejo dan Ngipiksari yang berjarak 4,5 km dari puncak Merapi.

Advertisement

“Blantik memanfaatkan kesempatan dengan membuat isu tidak pas yakni dengan mengancam dan menakut-nakuti warga. ‘Jika, tidak boleh dibeli sekarang, besok pagi harganya anjlok’,” papar Jaenu kepada wartawan saat ditemui di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten, Kamis (8/5/2014).

Menurutnya, warga yang takut dengan ancaman tersebut akan terpengaruh dan menjual sapi miliknya dengan harga yang ditawar oleh blantik. Selain itu, serbuan blantik ke daerah KRB III juga membuat warga takut.

Hingga Kamis kemarin, Pemerintah Desa (Pemdes) Balerante mencatat ada sekitar 20 warga yang menjual sapi mereka karena terpengaruh kata-kata blantik tersebut. Harga sapi yang ditawar oleh blantik memang berbeda-beda, tergantung jenis dan berat badan.

Advertisement

Namun, harga sapi milik warga lereng Merapi ditawar blantik dengan harga lebih murah dibandingkan pasaran pada umumnya. “Harga sapi menurun drastis antara Rp500.000-Rp1 juta. Jika untuk warga yang memang ingin menjual sapi tidak masalah, tetapi kasihan warga yang tidak tahu. Mereka menjadi korban permainan harga dari blantik,” terangnya.

Untuk mengatasi kecemasan warga yang berlebihan tersebut, Pemdes Balerante sudah melakukan berbagai langkah. “Kami sudah melakukan upaya dengan memberikan pemahaman kepada warga untuk tidak mencemaskan kondisi Merapi, yang terpenting tetap waspada saja,” imbuhnya.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif